BBM Jenis Petralite Di SPBU Pondidaha Bercampur Air, Kendaraan Bermotor Mogok Di...

BBM Jenis Petralite Di SPBU Pondidaha Bercampur Air, Kendaraan Bermotor Mogok Di Tempat

2,429 views
0
SHARE

Suaraindonesianews – Konawe, Para pemilik kendaraan bermotor harus extra hati-hati dalam mengisi BBM  (bahan bakar minyak) kendaraan bermotornya, walaupun tempat pengisian BBM kendaraan bermotor di lakukan di SPBU. Seperti kejadian yang dialami oleh beberapa kendaraan bermotor roda empat dan roda dua yang mengisi BBM di SPBU Pondidaha Kab.Konawe – Sulawesi Tenggara.(15/05-17).

Setelah melakukan pengisian BBM di SPBU Pondidaha, beberapa Kendaraan bermotor roda dua dan roda empat langsung mogok dan mesin tak dapat dihidupkan kembali,  Begitu pemilik kendaraan  menelusuri penyebab mogoknya kendaraan mereka, ternyata BBM Jenis Petralite yang diisi di SPBU Pondidaha bercampur Air yang banyak, hingga menyebabkan kendaraan mogok dan mesin tak dapat dihidupkan kembali.

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan dari para pemilik kendaraan langsung ke lokasi SPBU untuk melakukan pengecekan, yang kebetulan memang mereka berada di lokasi untuk mengisi BBM di SPBU Pondidaha untuk menghadiri acara di suatu tempat dan benar adanya BBM Jenis Petralite bercampur air yang perbandingannya hampir 50 % bercampur air.

Kapolsek Pondidaha AKP.Syamsir N, mengatakan BBM jenis petralite yang berada di tangki SPBU Pondidaha bercampur dengan air,  sampel ini kami ambil langsung dari nosel pengisian BBM sambil memperlihatkan botol bekas kemasan aqua yang berisi BBM jenis petralite yang tercampur dengan Air.

Kapolsek Pondidaha mengatakan ‘pihaknya sudah memberikan laporan ke pimpinanan tentang kejadian ini dan akan melakukan penyelidikan terkait kenapa sampe BBM jenis petralite tercampur dengan air, apa kesalahan dari pihak penyuplai BBM atau kelalaian dari pihak pengelola SPBU itu sendiri’.

Sementara itu, Pihak pemilik SPBU Ratnawati,  yang di konfirmasi mengatakan” Pihaknya akan bertanggung jawab terhadap kejadian ini dan sekarang mekanik sedang dalam perjalanan ke sini, kami berfikir yang lebih utama adalah memperbaiki kendaraan yang mogok dulu setelah itu kita komunikasi dengan pemilik kendaraan apa yang mereka inginkan kita akan turuti, bentuk kompensasinya berbeda – beda “Ucapnya. (Red.SI)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY