Diduga Memilih Paslon Lain, Dana BOS Tiga Sekolah di Konut...

Diduga Memilih Paslon Lain, Dana BOS Tiga Sekolah di Konut Diblokir

1,083 views
0
SHARE

Laporan: *M. Sahrul
Konut, Suara Indonesia –Konawe Utara. Sebanyak tiga sekolah Penyaluran dana biaya operasional sekolah (BOS) di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak dicairkan, kejadian ini berjalan sejak, Kamis (13/11). di daerah itu diantaranya, sekolah SDN Bandaeha, SDN 1 Waworaha dan SMP 1 lasolo, belum menerima bantuan pemerintah pusat tersebut karena dananya diblokir. Namun alasannya tidak di ketahui mengapa di tiga sekolah tersebut di blokir oleh pemda konawe utara. padahal sekolah lainnya sudah dicairkan sejak bulan november lalu, kejadian ini penuh dengan tanda tanya.
Hal ini membuat proses belajar mengajar di sejumlah sekolah ini lumpuh. Guru terpaksa tidak mengajar karena fasilitas yang mesti mereka gunakan dalam menjalankan tugas telah habis, sementara dana BOS yang akan digunakan untuk pengadaannya tidak kunjung cair. Diluar dari sekolah tersebut dicairkan dananya terkecuali dari tiga sekolah tersebut.
Ironinya, pada saat menghadapi ulangan semester, kepala sekolah SMP.N 1 Lasolo tersebut melaksanakan ulangan tanpa menggunakan uang negara itu, pemkab konawe utara malah tidak merespon keluhan kepala sekolah, seakan tidak memberikan respon positif demi kelancaran aktifitas pembelajaran. “Saya tidak mengetahui kenapa dana BOS kami tidak dicairkan alasannya apa.? Kalau memang disangkut pautkan dipolitik jangan seperti ini, karena mengorbankan anak murid yang ada disekolah dan proses pembelajaran terganggu maka imbasnya lari juga di guru dan murid.” Cetus maksi seraya menyesali tindakan pemda konut.
Awalnya Maksi berinisiatif tidak memberikan ulangan kepada muridnya, namun ia merasa kasihan kepada murid- murid sekolah yang ia pimpin, disekolah lain melakukan proses ulangan dan disekolahnya tidak ada proses ulangan. Akhirnya ulangan di sekolah dilakukan tanpa menggunakan uang APBN itu.
Hal tersebut ditanggapi kepala sekolah lainnya yang tidak dicairkan dana BOS nya. “Saya sudah sampaikan sama guru di sekolah, tidak usah mengajar karena perlengkapan kita di sekolah sudah tidak ada. Begitu juga kepada murid saya sampaikan kalau pulang di rumah masing-masing katakan sama orang tuamu bahwa di sekolah tidak belajar karena fasilitas di sekolah untuk guru mengajar siswa sudah habis. Mau dibeli tapi dana BOS sekolah di blokir,” kata Bastian Kepala Sekolah SDN Bandaeha.
Pihak DPRD Konut yang mengetahui hal itu langsung memberikan respon positif. Saat ini pihak legislatif tersebut tengah mengusut alasan diadakannya pemblokiran ini. Sudiro mengecam prilaku instansi terkait yang memberikan tindakan tidak terpuji dan anggaran ini adalah anggaran APBN tidak boleh dilakukan pemblokiran karena imbasnya lari ke siswa – siswi yang bersekolah di sekolah tersebut.
“Pemblokiran dana BOS di sejumlah sekolah ini adalah hal yang tidak jelas dan bila terbukti ini adalah satu pelanggaran bagi instansi terkait yang melakukan pemblokiran tersebut,” tegas Sudiro, Wakil Ketua DPRD Konut. (*SI)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY