Reshufle Kabinet, Presiden Jokowi: Agar Kabinet Kerja Bisa Bekerja Lebih Cepat, Lebih...

Reshufle Kabinet, Presiden Jokowi: Agar Kabinet Kerja Bisa Bekerja Lebih Cepat, Lebih Efektif

1,021 views
0
SHARE

Suaraindonesianews-Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dirinya selalu ingin berusaha maksimal agar kabinet kerja bisa bekerja lebih cepat, bisa bekerja lebih efektif, bekerja dalam tim yang solid, yang saling mendukung, sehingga hasilnya nyata dan dalam waktu yang secepat-cepatnya.

“Berdasarkan pertimbangan tersebut, hari ini saya dan Wakil Presiden memutuskan melakukan perombakan kabinet kerja yang kedua. Kami melakukan pergeseran beberapa menteri dan ketua lembaga,” kata Presiden dalam keterangan pers bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, di halaman Istana Merdeka.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung secara resmi mengumumkan perombakan atau reshufle kabinet, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7) siang.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengumumkan perombakan Kabinet Kerja, yang meliputi pergeseran terhadap 4 (empat) menteri, yaitu:

  1. Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) menjadi Menko Kemaritiman;
  2. Bambang Brodjonegoro, sebelumnya Menteri Keuangan menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas);
  3. Sofyan Djalil, sebelumnya Menteri PPN/Kepala Bappenas menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional; dan
  4. Thomas Trikasih Lembong, sebelumnya Menteri Perdagangan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Selain itu untuk penyegaran, Presiden Jokowi menunjuk 9 (sembilan) menteri baru dalam kabinet kerja kali ini, yaitu:

  1. Wiranto sebagai Menko Polhukam
  2. Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan;
  3. Eko Putro Sanjoyo sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
  4. Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan;
  5. Muhajir Effendi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
  6. Enggartiasto Lukito sebagai Menteri Perdagangan;
  7. Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian;
  8. Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM; dan
  9. Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menteri Baru

Hadapi Tantangan Tidak Ringan

Dalam pengantarnya sebelum mengumumkan perombakan kabinet, Presiden Jokowi mengatakan, menenjelang 2 (dua) tahun pemerintahan, kita menghadapi tantangan-tantangan yang tidak ringan. “Kita harus menyelesaikan masalah kemiskinan, kita harus mengurangi kesenjangan ekonomi yang kaya dengan yang miskin, kensenjangan antar wilayah. Inilah masalah yang harus kita percepat penyelesaiannya,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Presiden, kita harus memperkuat ekonomi nasional untuk menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global, tantangan ekonomi dunia yang sedang melambat sekaligus penuh persaingan, penuh kompetisi.

“Kita harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat, untuk mengurangi pengangguran, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegas Presiden.

Diakui Presiden, bahwa tantangan –tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan dalam bertindak, kecepatan  dalam memutuskan. “Kita harus bertindak yang langsung dirasakan oleh rakyat, yang dinikmati oleh rakyat dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang,” terang Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menegaskan,  dirinya selalu ingin berusaha maksimal agar kabinet kerja bisa bekerja lebih cepat, bisa bekerja lebih efektif, bekerja dalam tim yang solid, yang saling mendukung, sehingga hasilnya nyata dan dalam waktu yang secepat-cepatnya.

“Berdasarkan pertimbangan tersebut, hari ini saya dan wakil presiden memutuskan melakukan perombakan kabinet kerja yang kedua,” jelas Presiden.

Presiden menekankan, bahwa remangat perombakan kabinet kerja ini adalah penguatan kinerja pemerintahan, kabinet yang bekerja cepat, dalam tim yang solid dan kompak, kabinet yang bekerja untuk rakyat, memberikan manfaat yang nyata, dan dirasakan oleh rakyat. “Untuk itu, setelah jam 13.30 dilantik, akan langsung bekerja untuk mengikuti sidang paripurna,” pungkasnya. (ES/SI)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY