Suara Indonesia News – Banda Aceh, Sebanyak 60 orang peserta mengikuti diklat teknis substantif guru Bahasa Inggris dan Matematika di Balai Diklat Keagamaan Aceh, Pendalaman Materi Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika MTs. Diklat yang berlangsung selama 6 hari mulai 22 s/d 27 Juli 2019, dibuka langsung oleh Kepala BDK Aceh yang diwakili oleh Razali Yunus,M.Pd. di Wisma kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh. (23/07-19).
Kepala Badan Litbang dan Diklat Keagamaan RI, Prof. H. Abdurrahman Mas’ud. Ph.D. saat menyampaikan materi dimulai pukul 16.05 wib, menyampaikan guru memiliki posisi penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu memberi motivasi kepada anak didik sehingga mereka bisa berkembang dan maju. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus mampu mengajar dengan cinta. “Pembelajaran yang dapat mengubah pikiran dan sikap peserta didik adalah pembelajaran yang didasarkan pada cinta, yaitu sebuah pendekatan pembelajaran yang mampu menyentuh hati peserta didik,”ujarnya.
Sementara itu, Mengingat yang mengikuti diklat kali ini adalah guru bahasa Inggris dan Matematika MTs yang bertempat di wisma kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing tersebut. Keunggulan siswa madrasah terletak pada penguasaan dari bahasa tersebut. Kesuksesan siswa madrasah kelak juga banyak ditentukan oleh penguasaan bahasa itu. Apalagi jika siswa kelak akan melanjutkan studi ke luar negeri, maka penguasaan bahasa asing ini menjadi mutlak. Di sinilah peran guru bahasa mengantarkan siswa-siswinya mampu berbahasa Inggris secara aktif.
Kepada peserta yang mengikuti Diklat, Prof Mas’ud berpesan untuk memperkuat tradisi akademik, yaitu membaca dan menulis. Membaca dan menulis keduanya merupakan anjuran Al-Qur’an, mendorong umat Islam untuk rajin membaca dan menulis. sebagai bagian dari insan akademik, dan menjadi ujung tombak diklat, perlu memperkuat tradisi membaca dan menulis. ” “Tradisi inilah yang dalam konteks tugas dan fungsi diwujudkan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah, “pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Balai Diklat Keagamaan Aceh Salman Al Farisi S.Ag M.Pd. memberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab. kesempatan ini disambut baik oleh Fuadi peserta Diklat teknis substantif guru bahasa Inggris,Ianya menyampaikan kepada Prof Mas,ud, untuk kedepannya Madrasah di bawah Kemenag supaya menjadi pilihan utama mulai dari tingkat MI,MTs dan MA.” Bukan pilihan madrasah karena tidak lulus di sekolah umum”. Setiap guru juga harus mendapatkan Diklat setiap tahun.
Fuadi menambahkan, bahwa program beasiswa 5000 doktor tidak untuk dosen saja tapi juga harus ada program beasiswa 5000 master. yang ditujukan untuk guru yang bertugas di madrasah.(man)