Suara Indonesia News – Aceh Utara, Ketua Divisi Eksternal Forum Mahasiswa Bireuen (FORMAB) Lhokseumawe Muhammad Rajief, mengaku sangat kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Bireuen atas kurangnya perhatian terhadap rakyat, khususnya di desa Blang Paya, Kecamatan Peudada yang hingga saat ini belum menikmati aliran listrik.
“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Bireuen dan PT. PLN (Persero) agar segara mengaliri listrik ke desa Blang Paya, Kecamatan Peudada ini secepatnya, mengingat kondisi masyarakatnya sangat jauh tertinggal dari pada desa lainnya”. Tutur Muhammad Rajief. (20/11-19)
Meski sudah 74 tahun Indonesia merdeka, tapi masih juga adanya desa yang belum mendapatkan aliran listrik, salah satunya di Aceh yang merupakan daerah otonomi khusus. Dengan berbagai dana yang didapat oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten namun belum mampu untuk Mensejahterakan rakyat.
Kemudian, sesuai dengan cita-cita konstitusi kita yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemudian juga dalam UUD 1945 dalam pasal 28 juga mengatur tentang hak-hak warga negara. Namun masih dapat dikatakan jauh dari harapan.
Padahal, listrik merupakan suatu kebutuhan sangat urgensi, mengingat berbagai keperluan masyarakat. Apalagi mayoritas penduduk desa Blang Paya, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen bekerja sebagai petani, peternak, perkebun sehingga sangat membutuhkan listrik untuk membantu mempermudah warga. Apalagi saat malam hari tentunya sangat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, seperti keagamaan, pendidikan dan lainnya.
“Kita sangat kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Bireuen seperti tutup mata dengan permasalahan rakyat Bireuen dan mendesak agar segara ditindaklanjuti agar masyarakat desa tersebut bisa merasakan untuk menikmati listrik yang sudah mereka inginkan selama ini” Tutup Rajief. (Manzahari)