Suara Indonesia News – Seram Bagian Barat, Sekteratis Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku Hi Mansur Tuharea menyebutkan, data yang di rilis BPS Kabupaten Seram Bagian Barat terkait batas wilayah Buano Utara bohong.
“Itu data bohong, data rilis BPS Kabupaten SBB diambil dari Maluku Tengah” Sebut Sekda SBB saat beraudiens dengan perwakilan masyarakat dan mahasiswa Buano Utara. Senin 9/12/2019.
Tuharea, dihadapan masyarakat dan mahasiswa Buano Utara, berjanji sebelum tahun 2020 persoalan hak ulayat Buano Utara akan diselesaikan dengan melakukan penetapan dan penegasan Desa berdasarkan hasil kesempatan antara Buano Utara dan Buano Selatan.
“Yang pastinya Buano Utara tetap memiliki luas wilayah yang besar ” Terang Tuharea.
Sementara itu, menurut Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten SBB Moksen Pelu, dikatakannya data wilayah Buano Utara yang ada di Pendes (potensi Desa) dengan Buano Utara memiliki luas Wilayah 62,5 Km sedangkan Buano Selatan memiliki Luas 37,8 Km.
“Itu data yang sebenarnya dan data ini di ambil berdasarkan survei dan dari pendamping desa yang turun langsung di lapangan” Pungkas Pelu
Selanjutnya Usnadin Tombalissa, salah satu tokoh masyarakat Buano Utara meminta Pemerintah Daerah untuk segera mendesak BPS untuk menghapus rilis data wilayah yang dikeluarkan oleh BPS jika itu bohong.
“Pemkab SBB secepatnya sikapi, dan menegur BPS soal data bohong yang diriliskan itu dan secepat pula merilis data yang sebenarnya milih pemkab SBB ” Tegas Tombalissa.
Untuk diketahui, pemicu aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa Buano Utara berawal dari rilis data yang dikeluarkan BPS dengan luas wilayah Buano Utara sebesar 35,98 km, sedangkan luas wilayah Buano Selatan 91,57 km yang dinilai bohong atau HOAX. ( Suneth)