Suara Indonesia Nerws – Samosir. Petani kopi ateng di Desa Ronggur Nihuta kecamatan Ronggur Nihuta. kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut) saat ini mulai menjerit, dikarenakan harga kopi yang terus menurun. Kalau sebelumnya harga kopi sempat naik menjadi Rp. 280 ribu per satu kalengnya, saat ini harganya kembali anjlok sekitar Rp. 140 ribu per kalengnya hal ini membuat petani kopi yang ada saat ini mengeluh.
Rosmaya Silalahi warga Ronggur Nihuta seorang petani kopi senin 4/Mei/2020 mengaku kalau saat ini ia mengeluhkan harga kopi yang terus menurun. harga jualnya tak sebanding dengan biaya mengurusnya. Tidak hanya itu stok buah kopi yang ada pun terus menipis, karena kopi diperkirakan akan kembali menghasilkan pada akhir tahun 2020 yang akan datang.
Dengan harga yang terus menurun, menurutnya tidak sebanding dengan biaya operasional untuk memetik
kopi. Saat ini harga kopi, turun jauh dari sebelumnya makanya kita semua saat ini mengeluhkan harga yang terus turun. Untuk itu kita meminta dan berharap pemerintah agar dapat mencari solusi bagaimana supaya harga kopi kembali normal Rp 280 ribu satu kalengnya.
Sementara itu Banris Sitanggang Juga petani Kopi mengatakan Selain harga yang murah, dan hasil buah yang tidak seberapa membuat kami petani kopi Khususnya di desa Ronggur Nihuta ini terus menjerit. Dampak dari harga kopi yang terus menurun, saat ini tidak sedikit petani kopi yang mencoba beralih menjadi petani jagung, harga jagung lebih menjanjikan, selain biayanya murah mengurusnyapun lebih gampang tidak seperti mengurus tanaman kopi ateng ini ucapnya. (Jabs)