Master Mancing Itu Kini Sudah Tiada

Master Mancing Itu Kini Sudah Tiada

352 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Duri. Pemancing yang di kabari hanyut di sungai sikapas akhir dapat dijumpai oleh para pencari pada Rabu 22 Juli 2020 sekira pukul 19:10 selepas Magrib. Tenggelam semenjak Selasa (21/7/2020), di temukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Jenazah Almarhum Ependi oleh keluarga langsung di bawa pulang ke rumah duka di Duri Jalan Pertanian Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Malam itu, raungan bunyi serine ambulan yang membawa jenazah menerobos ribuan kerumunan masyarakat memenuhi jalan dan halaman terminal Duri Bestari. Masyarakat hadir sebagai pelayat bukan hanya warga tempatan saja, segenap komonitas pemancing di Duri turut hadir saat itu.

Dari keputusan pihak keluarga tidak menunggu lama, malam itu juga proses pemakaman almarhum dilaksanakan hingga berakhir sekira pukul 24:13 tengah malam. Diikuti ribuan pelayat yang hadir di pemakaman jambon.

Keesokan harinya Kamis 23 Juli 2020 rumah duka Almarhum Ependi (Pendi) dari pantauan Si selalu ramai dikunjungi pelayat yang datang. Sanak saudara beserta jiran tetangga dan komonitas pemancing secara bergantian datang dengan ucapan duka sedalamnya.

Pemancing dari Duri itu bernama Ependi Bin Ibrahim Lubis wafat dalam usia 53 tahun meninggalkan sepasang anak, yang putra bernama Gerri Lubis (25) tahun dan  yang putri bernama Venty Dhearenahanum (23) tahun sekarang bekerja sebagai Pramugari pesawat Batik, serta seorang istri Eltati Nur.

Ditengah duka yang mendalam sang Istri mengisahkan awal di temukannya jenazah sang suami tercinta kepada awak media suaraindonesianews.com menyampaikan,’ saat itu saya melaksanakan sholat Magrib di rumah warga sikapas, sesudah shoĺat, terlintas satu doa meminta kepada yang kuasa untuk kembalikan suami saya meski dalam keadaan bagai manapun,” ujarnya lirih.

Kemudian diteruskannya, mungkin doa saya di jabah oleh NYA, masih dalam memakai mukena, putri saya memanggil dan memberitahukan bahwa ayahnya sudah ditemukan. imbuh ibu ini terlihat memang raut wajah sedih mendalam dan linangan air mata tanpa sadar menetes menghentikan ceritanya.

Sambil mengusap air mata, ibu ini melanjutkan, seperti sudah takdir entah kenapa saat suami saya muncul dengan sendiri ke permukaan, saat itu juga boat keriteng miliknya datang setelah diperbaiki oleh warga, jenazah langsung di bawa dengan boat sendiri ke fokus penungguan tim SAR.sebut ibu ini sedih tidak sanggub ĺagi meneruskan ceritanya.

Disisi lain, Gerry Lubis sang buah hati yang sudah beranjak dewasa mengatakan bahwa dirinya tidak ada merasa tanda-tanda kepergian sang ayah tercinta, namun menyadari setelahnya bahwa keinginnannya untuk ikut pergi memancing saat itu bersama ayah adalah keinginan terakhir yang ditolak sang ayah.

“Saat itu saya minta ikut sama ayah pergi mancing namun ayah melarang, dengan alasan ayah mengatakan kepada saya bahwa ayah lihat dulu situasi air, jika sudah bagus hari minggu ayah bawa,” ucap Gerry sambil menirukan perkataan ayahnya.

Menurut Gerry, dirinya tidak memaksakan keinginan untuk ikut bersama ayah, Ia berlalu kekamar untuk tidur, selepas tidur Ia bangun dan bermain ke salah satu toko yang menjual alat pancing, tidak berapa lama dirinya di toko tersebùt, menerima telpon dari Iwan, menyampaikan boat yang ditompangi ayah hanyut beserta dengan ayahnya.

“hingga kejadian ini terjadi, ternyata itu keinginan terakhir saya untuk ikut memancing bersama ayah” tutupnya.

Ridho, seorang pelayat yang juga memiliki hobi yang sama dengan almarhum mengatakan bahwa menurutnya almarhum adalah seorang master dalam memancing ini dibuktikan dengan banyak hal.

“banyak kawan dari komonitas yang punya hobi mancing sangat kehilangan beliau, almarhum boleh di bilang master dalam memancing, di samping peralatan yang sempurna almarhum juga bisa membuat berbagai jenis umpan casting, ahlinya dalam membuat umpan menjadikannya master dalam memancing” akui Ridho.

Ketika disinggung apakah dengan kejadian seperti ini dirinya akan merobah hobinya ke yang lain. Dengan mantap Ridho mengatakan tidak akan merobah hobinya.

“kalau ada kabar bagus tentang air, saya akan berangkat mancing, soal ajal itu merupakan takdir kita, cuma saya sarankan keoada rekan-rekan yang hobi memancing agar jangan lupa lengkapi diri kita dengan rompi pengapung, khusus yang hobi mancing dengan boat”sarannya. (Mus)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY