Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Kepanikan luar biasa langsung mewarnai Masyarakat Singkil setelah adanya pengakuan Bupati Aceh Singkil lewat Video, bahwa Ia dan Isterinya benar Positif virus corona (COVID-19) sesuai Hasil Swap yang di keluarkan Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh Selasa 11/08/2020 lalu.
Ada berbagai alasan masuk akal yang membuat banyak orang panik atas melonjaknya Positif Corona di Daerah ini, di nyatakan sudah 19 orang Positif Mulai dari Bupati, Dokter juga Masyarakat biasa. Apalagi masyarakat tahu Virus Corona itu menyebar dengan cepat dan menimbulkan gejala yang bisa berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan segera dan benar. Kedua, belum ada anti-virus atau vaksin untuk virus yang masih sekeluarga dengan SARS ini.
Perlu diketahui, dalam sepekan ini sudah ada 19 orang terinfeksi dan positif seusai hasil Swab, sementara dari informasi yang berkembang pihak gugus tugas hari ini juga akan mengambil sample Swab sebanyak 126 orang berdasarkan hasil Tracking dan indentifikasi kepada Warga Aceh Singkil yang sebelumnya di nyatakan positif Covid 19. Dampak yang dibawa virus ini bukan hanya hal-hal tersebut, namun juga telah memporak-porandakan ekonomi banyak negara. Bahkan, beberapa negara terancam masuk ke jurang resesi karenanya dan ekonomi dunia terancam mengalami perlambatan.
Namun demikian, menurut SL. Kabeakan, Ketua LSM Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil (KPPAS), ketakutan yang berlebihan yang muncul terhadap virus itu justru merugikan diri sendiri sebab bisa menimbulkan risiko sosial, ekonomi, dan psikologis yang bisa hadir tanpa disadari.
“Menurutnya kecemasan global itu tidak proporsional dibandingkan dengan ancaman aktual yang ditimbulkan oleh virus. Di Aceh Singkil Ketakutan itu telah meningkat tajam sepekan terakhir ini, karena sebelumnya Daerah ini masih di tetapkan sebagai Zona Hijau, dan seperti tersentak dalam sepekan saja Warga sudah terpapar dan positif Corona sebanyak 19 orang termasuk Bupati dan Isteri dan menjadi sulit untuk menawarkan berita yang meyakinkan tanpa menyampaikan harapan palsu yang dapat menempatkan orang yang rentan dalam bahaya seakan akal telah kalah oleh iman, sementara apapun Agamanya pasti punya Tuhan dan tentu punya Iman, maka orang yang ketakutannya berlebihan berarti tidak punya Iman,” katanya.
Lebih lanjut, Kabeakan menjelaskan bahwa wabah corona ternyata punya banyak sisi baik dan tidak perlu di takuti namun wajib waspada Salah satunya fakta bahwa sangat banyak pasien sembuh dari wabah yang telah diumumkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu. Dan yang meninggal akibat Covid tersebut umumnya Pasien yang memiliki riwayat penyakit komplikasi seperti paru paru, Gula darah tinggi dan lainnya. Dan juga bagi Pasien yang berusia di atas 50 tahun.
Dan Kaitan itu semua, Ketua Lsm ini Meminta kepada Pemerintah melalui Gugus tugas untuk Melakukan Sosialisasi kepada Masyarakat agar tidak panik dan tetap melaksanakan Aktifitasnya dengan menggunakan Masker, cuci tangan dan jaga kebersihan.
Kabeakan juga meminta kepada Institusi yang menangani Covid 19 ini, untuk Ikhlas dan jujur bekerja. Karena dalam menangani Bencana Wabah, di perlukan kejujuran, data yang akurat, keputusan yang cepat, tepat dan transparan , urai Kabeakan.
Dan Ia juga menyayangkan ada beberapa Puskesmas di Aceh Singkil di Rehab berat di tengah Covid 19, dan bahkan tidak bisa di tempati untuk melayani Pasien. Seharusnya di kaji dulu apalagi para ahli belum ada yang memastikan kapan Covid 19 ini berakhir. Dan di katakan Ia juga kecewa kepada DPRK Aceh Singkil komisi IV yang membidangi Kesehatan, mengapa komisi anda tidak mengkaji terlebih dahulu atas Pengrehapan beberapa gedung Puskesmas di Aceh Singkil yang jelas mengganggu dalam pelalayanan pasien yang berobat di tengah Covid 19 ini, dan Lembaganya akan menyelusuri atas pengrehaban beberapa puskesmas di Aceh singkil karena ada aroma bahwa Proyek itu seakan di paksakan,” Pungkasnya. (Salomo)
