Suara Indonesia News – Bengkalis. Pilkada di tengah Pademi Covid-19 berpeluang menambah Cluster perkembangan virus ini, melihat dari pergerakan masing Paslon yang bersilaturahmi dan bersosialisasi tidak ada memberi himbauan dan mengedukasi kemasyarakat tentang bahaya covid-19.
Terlihat silaturahmi yang dilakukan Paslon hanya sebatas penyampaian bumbu penyedap dan menjual kecap saja. Dan menghiraukan protokoler kesehatan akan bahaya virus yang kasat mata tidak terlihat.
Ini dibuktikan beberapa kali setiap Paslon di Duri, 4 Kecamatan Kabupaten Bengkalis, bersilaturahmi tanpa ada menjaga jarak, dan terlihat juga warga yang hadir tidak memakai masker, padahal Presiden RI Ir. H. Joko Widodo melalui steikholder sampai kedaerah agar mengawal pelaksanaan tahapan Pilkada dengan mematuhi protokol kesehatan, di anggap isapan jempol saja oleh Paslon.
Jika sudah demikian, kembali kepada masyarakatnya apakah hadir ditengah keramaian dengan segala resiko atau hanya di rumah saja.
Merujuk pada data pasien covid-19 yang dirawat di RSUD Mandau saat ini seperti yang disampaikan Dirut RSUD Mandau dr. Sri Sadono M Han, ada 10 orang pasien, 7 orang pasien terpapar covid-19 sementara 3 orang lagi masih menunggu hasil Swab.Ujar Ibeng sapa akrab Dirut RSUD Mandau ini, pada Rabu, 16 September 2020.
Sementara Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama Polres Bengkalis sudah melaksanakan Deklarasi Kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Pada 10 September 2020 lalu, bertempat di Lapangan Tugu Bengkalis.
Deklarasi tersebut berbunyi bahwa Penyelenggara, Peserta dan Pemilih dalam Pilkada 2020 Kabupaten Bengkalis berkomitmen untuk patuh dan taat melaksanakan protokol kesehatan pada setiap tahapan Pilkada, menjaga pelaksanaan Pilkada yang aman, damai dan sehat, dan menjaga kamtibnas yang kondusif demi terwujudnya pembangunan nasional dan keutuhan NKRI.
Ganasnya virus corona penyebab COVID-19 terus membayangi penduduk bumi tak terkecuali di Indonesia. Tidak memandang usia ataupun status sosial, semua orang bisa kena virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir 2019 itu. (Mus)