Proyek Revitalisasi Pasar Junjang Segera Dilakukan

Proyek Revitalisasi Pasar Junjang Segera Dilakukan

176 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Proyek revitalisasi pasar junjang sudah dicanangkan sejak 2016 lalu usai Sutrisno Kuwu Terpilih Desa Junjang aktif di Kantor Desa, yang sebelumnya pasar junjang mengalami musibah kebakaran seminggu sebelum Pilwu 2015 berlangsung dan tidak jelas penyebabnya dan pedagang disana usai pelantikan Kuwu Terpilih mendatangi Sutrisno sebagai Kuwu baru dilantik meminta untuk segera merevitalisasi pasar yang terbakar, ungkap Kasmira Ketua Tim Evaluasi Revitalisasi Pasar Junjang pada tim di kantor PT DUMIB selaku investor plus pelaksana proyek, (Rabu, 30-06-2021).

Di tahun 2016 ketika Sutrisno Kuwu desa Junjang aktif di desa, para pedagang mendatangi lagi untuk menunda pelaksanaan proyek revitalisasi pasar pasalnya para pedagang yang kiosnya terbakar masih berhitung kerugian dampak kebakaran dan memikirkan modal berdagang sehingga di tahun 2017 dibentuk panitia pembangunan untuk menanyakan waktu yang tepat untuk membangun pasar kembali dengan menyebarkan kuesioner dengan tiga opsi 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Ternyata opsi yang terbanyak 18 bulan.

Panitia awal yang terbentuk berjumlah 33 orang, dari pedagang yang mayoritas warga Desa Junjang yang berjumlah menurut data saat ini 825 orang. Jumlah panitia berangsur surut menjadi  9 orang di tahun 2018 saat dilakukan penjaringan calon investor proyek revitalisasi pasar, ada dua PT yang mendaftar PT HSP dan PT Dumib, dari kedua perusahaan tersebut setelah dilakukan verifikasi dan cek kesiapan modal pembangunannya terpilihlah PT Dumib untuk membangun pasar kembali.

Setelah penetapan yang disetujui Pemdes untuk PT Dumib, tim 9 langsung bergerak untuk pemenuhan kebutuhan perijinan,  untuk tingkat desa hingga kabupaten seluruh berkas disiapkan tim 9 dan dari PT Dumib menangani pembiayaan perijinan yang diperlukan. Untuk menghindari permasalahan di kemudian hari, kasmari juga melakukan survei dan studi banding ke proyek revitalisasi pasar yang ada di wilayah kabupaten dan berkoordinasi dengan almarhum H. Jaenal Rusamsi yang akrab dipanggil H. Joni mantan Sekda Kabupaten Cirebon era Bupati Dedi Supardi. Pertanyaan awal yang ditanya pada kasmari saat pertama datang meminta konsultasi dan bimbingan, “lokasi pasar  tidak berubah kan? Kalo berubah saya tidak setuju,” ungkap Almarhum H. Joni menurut penjelasan Kasmari.

Perijinan sudah beres di tahun 2019, muncul peraturan baru dari BPN untuk melegalkan tanah lokasi pasar memiliki sertifikat selesai di tahun 2020, tanah desa yang luas awalnya 8650 M2 saat diukur ulang dan muncul sertifikat tinggal 7350 M2 saja karena terpakai warga.

Kasmari menjelaskan untuk pasar baru ini jumlah kios dan lapak ada 929 unit dan jumlah  pedagang lama ada 825 orang, kondisi saat ini para pedagang ada yang memiliki kios sebanyak 2 kios, 4 kios bahkan 27 kios dan untuk menghindari pedagang yang tidak dapat jatah maka melalui Pemdes lewat musdes setiap pedagang maksimal hanya 2 kios.

Diawal tahun 2021 ini saat pembukaan pendaftaran pedagang pasar dimulai muncul sedikit gejolak dengan adanya kelompok Himppas (himpunan pedagang pasar) tapi isinya bukan para pedagang hanya pegiat desa saja. Dengan munculnya Himppas maka para pedagang yang terkumpul dalam Paguyuban Pedagang Pasar Junjang (PPJ) yang awalnya APJ Asosiasi Pedagang Pasar Junjang dirubah menjadi PPJ.

Ketika PT Dumib selaku investor dan pelaksana proyek menyodorkan harga angsuran dan permohonan uang muka tanda jadi sebesar 30% saat pembangunan dimulai, Kasmari sebagai Ketua Tim Evaluasi yang saat ini hanya tersisa 4 orang saja mendapat saran dan permohonan dari para pedagang untuk meminta keringanan uang muka, dari hasil rembug dengan pedagang dan Pemdes disepakati uang muka tetap tapi bisa diangsur hingga pembangunan selesai alias serah terima kunci kios.

Lalu tim berbincang dengan H. Yusron mewakili PT Dumib dan bertindak sebagai pelaksana menjelaskan denah kios dan lapak dan meminta tim melihat video animasi di TV yang ada di kantor. Kualitas kekuatan bangunan bisa dipakai untuk jangka waktu 40-50 tahun, dan berencana membuat space untuk promosi produk yang bisa menghasilkan PADes (Pendapatan Asli Desa) dan untuk lantai 3 akan melakukan koordinasi dengan operator seluler untuk membuat BTS di lantai 3 karena untuk areal Arjawinangun tampaknya masih ada peluang, untuk lantai satu (dasar) diperuntukkan bagi pedagang basah dan lantai dua untuk pedagang kering.

Semua pedagang ada di dalam areal pasar karena akan dibuat tembok keliling, areal parkir ada di halaman belakang plus toilet dan musholla juga kantor. Sementara untuk sampah ada di pojok belakang, untuk penampungan dan loading ke truk sampah,  juga akan dibuat gapura yang bisa menjadi ikon Pasar Junjang.

H. Yusron juga memastikan dalam Minggu ini lambatnya minggu depan, pasar darurat akan dibuat dan dilanjutkan dengan pembongkaran, dari mulai pembongkaran hingga pembangunan selesai  direncanakan memakan waktu 8 bulan, pungkasnya. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY