Terkait Pungutan Study Tour di Sekolah, Direktur PKSPD : Study Tour Sudah...

Terkait Pungutan Study Tour di Sekolah, Direktur PKSPD : Study Tour Sudah Menjadi Proyek Sekolah

487 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Indramayu. Direktur Pusat Kajian Strategis Pembangunan Daerah (PKSPD) Oushj dialambaqa angkat bicara terkait besarnya biaya study tour yang dikeluhkan orang tua murid, menurutnya, study tour sekolah bukan hal baru di Indramayu, karena itu sudah merupakan proyek sekolah dan atau para guru beserta Komite Sekolah yang ada di setiap sekolah seperti yang terjadi pada MTsN 12 Indramayu, kata Oo panggilan akrabnya kepada media rabu (14/12/2022).

Sebenarnya, lanjut Oo, tidak hanya MTsN 12 Indramayu saja yang sepakat bahwa study tour itu adalah proyek dan atau sudah menjadi proyek  sekolah, dan itu kemudian disetujui oleh Komite Sekolah, yang seharusnya menolak dan atau mempertanyakannya, apa urgensinya dengan mutu pendidikan dan mengapa mengatasnamakan pendidikan. Itu jika Komite Sekolahnya waras,  pengswasnya waras, Disdiknya waras, jika itu terjadi di sekolah umum, jelasnya.

Sementara yang terjadi ini di Madrasah Tsanawiyah Negeri yang berada dibawah naungan Kantor Kementerian Agama  Dan Kepala Kemenag Indramayu melalui Kasubagnya pun mengatakan, nanti dilakukan pembinaan.  itu namanya memutar lagu lama menjadi baru. Itu cuma hanya apologi, alibi dan retorika belaka, karena media memberitakannya.

“Itu juga menunjukkan kegagalan dalam melakukan pembinaan terhadap sekolah jika ternyata masih seperti itu,” ucap Oo.

“jika benar sekolah – sekolah sudah dilakukan pembinaan, berarti itu bagaikan Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlari,” ujarnya.

Dan jika  seperti itu tambah Oo, Kemenag sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab yang melekatnya, seharusnya melek untuk melakukan evaluasi dan jika ada sekolah yang masih nakal, ya harus diberikan sanksi bukan cuma ngomong pembinaan tanpa sanksi, itu namanya omong kosong, tegasnya.

Jadi study tour sekolah, sekali lagi, itu sudah menjadi proyek sekolah tahunan, semesteran, dan itu sebagai ladang pendapatan. Tidak hanya MTs  tetapi di semua sekolah mulai dr tingkat pendidikan dasar, menengah dan atas. Itu soalnya, dan itu juga menunjukkan tidak bergunanya apa itu yang bernama Dewan Pendidikan Kab. Indramayu, dan plus DPRD atas dunia pendidikan di kita, tandasnya.

Sebelumnya, diberitakan, para orang tua siswa di MTs N 12 Indramayu mengeluh dengan besarnya biaya study tour.

Para orang tua terpaksa membayar uang study tour karena ada tuntutan dari anaknya. Dan pihak Kemenag Indramayu diminta untuk bertindak tegas kepada siapa saja yang sudah meraup keuntungan dengan mengatasnamakan sekolah. (Isk)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY