Oleh : Makdoem Ibrahim, S.TH.i MA (Ketua Umum Lembaga dakwah darul As’adiyah kabupaten Mamuju)
Suara Indonesia News – Mamuju. Dua hari yang lalu, seorang Imam masjid kampung yang senior Enggan disebut namanya datang menemui kami, beliau mengeluarkan keluh kesahnya. Ada yg menarik di wajah beliau, tersirat jelas beban hidup yang menghimpit dalam lubuk hatinya, anak 6 yang masih sekolah, untungnya Masyarakat Mamuju sekitar membangunkan beliau rumah di belakang masjid.
Jadi beliau tidak perlu bayar kontrakan. Dalam tulisan ini, saya ingin memberi solusi atas beban yang beliau ungkap. Dengan air mata sedih dia bercerita sudah 4 bulan motor yang dia cicil menunggak. Kalau beliau tidak bayar besok akan ditarik oleh petugas leasing. Saya menarik nafas dalam-dalam tidak kusangka seorang Imam yang menjadi panutan ummat. Yang dedikasinya buat ummat sepanjang hari.
Sosok imam yang karena mereka kita semua terbebas dari fardhu Kifayah shalat di masjid. Tapi harus bertarung dengan cicilan motor sedih mambayangkan. Kembali ingatanku menerawang kepada saldo-saldo masjid yang selalu diumumkan. Atau keberhasilan-keberhasilan baznas yang ditampilkan di media massa.
Olehnya itu Saatnya kita membuat program yg bisa lebih mensejahterakan imam dan marbot-marbot masjid. Saatnya dana zakat di sisihkan untuk memberi modal usaha untuk para imam-imam masjid. Khususnya yang tinggal disekitar masjid sekedar dibuatkan tempat-tempat penjualan dan tempat-tempat ngopi untuk jamaah. Dengan begini para imam dan marbot bisa lebih tidur nyenyak tanpa memikirkan pembeli beras dan cicilan motor. Tapi ini hanya sekedar mimpi saya di Hari jadi Sulbar yang ke 19 Tahun bertepatan hari Jumat 22 September 2023 M/ 07 Rabiul awal (Makdoem Ibrahim)