Suara Indonesia News|Nias Selatan. Teror buaya kembali lagi terjadi hingga menyebabkan salah satu warga Desa Orahili, Kecamatan Pulau-Pulau Batu meninggal dunia. Dari hasil penelusuran awak media kami dilapangan korban bernama WZ umur sekitar 45 tahun. (16/12/2024)
Adapun kronologis kejadian yang dihimpun awak media, sekitar pukul 11:00 wib siang hari, saat itu korban baru saja balik dari kebun, setelah melepas penat sesaat korban beranjak kepantai yang berada persis di belakang rumahnya untuk mencuci kaki sekaligus mandi untuk membersihkan diri.
Tanpa korban sadari, tiba-tiba datang seekor buaya besar dan langsung menerkam korban dan menyeret korban ketengah laut, seketika itu juga salah satu tetangga korban yang tak mau di sebutkan namanya, mendengar teriakan korban kemudian memberitahukan kepada warga yang lain untuk segera mencari bantuan untuk menolong korban.
Sekitar beberapa saat kemudian setelah warga masyarakat melakukan pencariaan, buaya yang telah menerkam korban itu muncul di permukaan laut dan posisi korban sedang berada di mulut buaya dengan kondisi sudah tidak berdaya lagi.
Tim gabungan bersama masyarakat terus mengepung buaya itu sambil memancingnya dengan melempar seekor ayam, namun lemparan pertama buaya tersebut tidak bergeming, namun pada lemparan kedua buaya tersebut melepaskan korban dari gigitanya dan langsung menyambar ayam. Dan seketika itu juga korban langsung di efakuasi oleh warga setempat,
Namun nyawa korban tak bisa di selamatkan diduga kehabisan oksigen saat di benam oleh buaya.
Sementara buaya tersebut masih berada di sekitar lokasi,warga masyarakat mendesak tim gabungan untuk turut bersama-sama menangkap buaya itu. Dengan usaha yang keras dengan mengepung buaya dengan beberapa perahu bot agar tidak lari jauh ketengah, akhirnya berselang waktu satu jam buaya tersebut berhasil di lupuhkan dan ditangkap dengan panjang sekitar 3 meter dengan bobot sekitar 300 kg.
Atas kejadiaan ini, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Ketua tim satgas penanggulangan teror buaya Bapak A Tanjung via pesan Whatshapnya menyampaikan, benar telah menerima info adanya korban jiwa dari terkaman buaya, atas nama Satgas serta forkopimcam mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalam kepada pihak keluarga korban atas musibah yang menimpan korban pada hari ini dan sekaligus menghimbau masyarakat yang bermukim di tepi pantai agar terus waspada.
Lewat pemberitaan media ini, Ketua Tim satgas atas nama masyarakat kepulauan batu berterima kasih kepada seluruh tim gabungan dan forkopimcam yang ikut bersama masyarakat menangkap buaya ini, kami sebagai masyarakat medukung penuh atas segala upaya yang di lakukan dan meminta pihak terkaid agar terus mendukung kami untuk memburu dan memusnahkan buaya-buaya yang berkeliaran di perairan pulau tello.
Ditempat terpisah Kades Orahili atas nama pemerintahan desa Orahili mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan tim gabungan hari ini yang ikut serta bersama dengan kami untuk mengefakuasi salah satu warga kami yang menjadi korban hari meskipun nyawa Beliau tak dapat tertolong lagi dan terlebih terhadap segala upaya yang dilakukan hari ini untuk menangkap dan melumpuhkan buaya tersebut,
Sekali lagi kami mengajak kita semua segenap lapisan masyarakat untuk terus mendukung dan bekerja dengan pihak terkaid untuk setiap upaya untuk menghentikan teror buaya.
Sementara pihak Pemerintah kecamatan atas nama Forkopimcam pulau-pulau batu, K Wau lewat pemberitaan ini menghimbau masyarakat agar terus menigkatkan kewaspadaan. Terlebih di perayaan Nataru tahun ini agar masyarakat sebisa mungkin menghindari aktifitas perayaan di pantai atau di tempat yang di sinyalir lokasi berkeliaraan predator ini ,
Dan apapun upaya yang kita lakukan hari ini adalah atas dasar kesepakatan dan permintaan/desakan warga masyarakat dikarenakan situasi urgen dan sudah ada korban jiwa.
“Kita berhasil melumpuhkan predator ini semua berkat kerja sama dan dukungan masyarakat” ucapnya.
Dari data dan informasi yang berhasil dihimpun, bahwa tahun ini total jumlah korban meninggal 6 orang dan 2 orang korban yang selamat. (Feroni Dakhi)