INDRAMAYU, SUARA INDONESIA NEWS | Sebanyak 249 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Indramayu menjalani pemeriksaan rontgen dada dalam kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TB) yang dilaksanakan hari ini, Selasa (14/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan hari kedua ini, ditemukan 22 warga binaan terduga TB paru yang akan segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dahak.
Kegiatan skrining TB massal ini merupakan bagian dari program nasional penemuan kasus TB aktif melalui Chest X-Ray (CXR) dengan dukungan Public Health Tuberculosis Center (PHTC) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2025.
Kegiatan berlangsung di Klinik Pratama Lapas Kelas IIB Indramayu mulai pukul 08.30 hingga 14.15 WIB. Alur pemeriksaan dilakukan secara terstruktur, mulai dari pendaftaran, skrining gejala, pemeriksaan rontgen, hingga pengumpulan spesimen dahak untuk pemeriksaan Test Cepat Molekuler (TCM).
“Kami berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam program nasional eliminasi TB. Pemeriksaan ini menjadi langkah penting dalam deteksi dini dan penanganan kesehatan warga binaan, agar mereka dapat menjalani pembinaan dengan kondisi tubuh yang sehat,” ujar Berthoni
Lebih lanjut, Berthoni menambahkan bahwa kegiatan skrining ini menunjukkan sinergi yang kuat antara Lapas Indramayu dengan instansi kesehatan daerah dan pusat.
“Kami mengapresiasi dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Puskesmas Plumbon, serta PT. Cito Putra Utama yang telah membantu pelaksanaan kegiatan hari ini. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut demi kesehatan seluruh warga binaan,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan dengan pengawasan dan pelaporan yang terstruktur. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat deteksi dini TB di lingkungan pemasyarakatan serta meningkatkan derajat kesehatan warga binaan.
Diketahui sebelumnya, pada Senin 13 Oktober 2025,Lapas Indramayu juga telah melakukan skrining TB bagi 219 warga binaan dan hasilnya 26 orang teridentifikasi sebagai terduga TBC paru. (Toro)
