Oleh: Hamma,S.Sy SH., Pemerhati sosial hukum kemasyarakatan
SUARA INDOBESIA NEWS | Kita sering begitu sibuk mengejar urusan dunia karier, harta, pengakuan, hingga lupa bahwa semua itu hanyalah titipan yang tak akan dibawa pergi. Padahal, kehidupan yang sesungguhnya justru dimulai setelah kematian. Dunia hanyalah jembatan, bukan tujuan akhir.
Allah berfirman: “Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).
Dunia menggoda dengan gemerlapnya, membuat kita lupa bahwa waktu berjalan cepat dan usia terus berkurang. Apa pun yang kita genggam hari ini, suatu saat akan terlepas dari tangan.
Rasulullah pernah bersabda: Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang pengembara. (HR. Bukhari). Nasehat lembut ini mengingatkan: jangan terlalu menetap di dunia, sebab rumah kita sebenarnya ada di akhirat. Bekal terbaik bukan kekayaan, tapi amal saleh yang tulus karena Allah.
Malam ini, mari renungkan: berapa banyak waktu kita habiskan untuk dunia, dan berapa banyak untuk akhirat? Hidup ini singkat, tapi bisa bermakna jika diarahkan untuk mencari Ridha Allah. Sebab hanya dengan itu, kita akan tenang ketika dunia berakhir, dan kehidupan sejati baru dimulai.
