9 Hari Menginap, Pria Meninggal di Ruko Dealer Yamaha Cabang Pinggir Bengkalis

9 Hari Menginap, Pria Meninggal di Ruko Dealer Yamaha Cabang Pinggir Bengkalis

1,729 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Pinggir. Warga Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis digegerkan dengan temuan sesosok jenazah Musmianto (40) tahun, warga Sumatera Utara (Sumut) pekerja di Main Dealer Yamaha Cabang Pinggir didalam Rumah Toko (Ruko) dalam kondisi terlentang diatas kasur, pada Selasa (24/3/20), sekira pukul 09.00 WIB, diduga korban meninggal akibat penyakit sesak nafas yang di deritanya.

Temuan jenazah karyawan Main Dealer Yamaha Pinggir itu sendiri pertama kali diketahui oleh salah seorang karyawan lain, Ayu. Melihat keganjilan saat akan membuka pintu dealer, lalu memberitahukan kepada rekan kerja lainnya dan mendobrak pintu ruko. Namun karena takut akan penyebaran Covid 19, Ayu dan rekannya tak berani mendekat dan memberitahukan temuan itu ke Pemerintah desa yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Tak lama berselang, jajaran Polsek Pinggir tampak mensterilkan TKP dari ramainya masyarakat yang ingin melihat langsung temuan jenazah tersebut.

Tak ingin berlama lama, Kepala desa Semunai, Umar langsung menghubungi pihak medis dari UPT Puskesmas sebanga guna mengantisipasi hal hal tidak diinginkan, termasuk melakukan penyemprotan Disinfektan disekitar TKP dan korban langsung dibawa ke RSUD Mandau guna dilakukan Visum.

“Masyarakat diminta untuk tidak panik dahulu dikarenakan penyebab kematian korban belum tentu dari Virus Corona,”pesannya.

Direktur RSUD Mandau, drg Sri Sadono Mulyanto melalui Kasi Humas, dr Rangga Moendanoe saat dikonfirmasi terkait penyebab kematian korban belum memberikan keterangan.

Saat jenazah tiba di RSUD Mandau, sejumlah masyarakat sempat dibuat heboh dengan antisipasi para medis yang bertugas di RS kebanggan masyarakat Kota minyak itu. Dengan mengenakan APD, mobil Ambulance yang mengantar jenazah korban juga tak luput dari penyemprotan Disinfektan.

“Kebetulan karena dibawa dalam keadaan sudah meninggal, tidak bisa kita lakukan pemeriksaan diagnosa Covid 19, namun mengingat kondisi wabah berskala nasional, kami melakukan Protap pencegahan untuk antisipasi sehingga untuk jenazah korban kita sarankan untuk segera dikebumikan sesuai dengan budaya dan agama korban,”ujarnya.

Ditambahkan dr Rangga, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan menunggu berita positif terlebih dahulu, namun mulailah lakukan kewaspadaan sekarang juga dengan Social Distancing, membiasakan cuci tangan dengan benar dan menghindari menyentuh wajah serta menggunakan masker jika ketempat berisiko.

“Jangan tunda lagi, karena Covid 19 ini pada awal infeksi sangat sulit dideteksi hingga jika kita sudah mendengar ada kasus positif disekitar kita, besar kemungkinan kita juga sudah terkena. Oleh karena itu waspadalah selalu,”pesannya mengakhiri. (Mus)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY