Suara Indonesia News – Meulaboh. Gerakan Angkatan Pemuda Peduli Aceh (APPA) meminta kepada Tim Pansus Perizinan Pertambangan, Minerba dan Energi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk segera mengungkap dalang dibalik tercemarnya kawasan Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat yang tengah menjadi perbincangan publik.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Gerakan APPA, Sulthan Alfaraby, bahwa DPRA harus menunjukkan sikap independensi dan sesegera mungkin mengumumkan hasil temuan tersebut.
“DPRA harus segera ungkap siapa pihak yang bertanggung jawab agar tidak ada spekulasi liar di tengah masyarakat”, ujarnya, Selasa (2/5/2023).
APPA mengatakan bahwa kedatangan Tim Pansus DPRA ke Aceh Barat waktu silam diharapkan bisa membuahkan hasil. Karena pasca kejadian tumpahnya batu bara di pesisir pantai “Bumi Teuku Umar” tersebut menghebohkan publik dan menimbulkan tanda tanya besar di benak masyarakat terkait siapa pihak yang bertanggung jawab.
“Kita berharap kehadiran pertambangan di Aceh Barat jangan ada udang di balik batu. Semua harus sesuai dengan regulasi yang harus dipatuhi dan apabila ada accident dalam proses pengangkutan material yang menimbulkan kerugian masyarakat maka perusahaan sudah seharusnya bertanggung jawab”, tambahnya.
APPA yang sudah memantau secara intens kasus tersebut tidak ingin jika kejadian tersebut terulang kembali.
Untuk mempercepat pengungkapan aktor utama di balik tumpahnya batu bara tersebut, jelas Alfaraby, diperlukan sikap kooperatif dari DPRA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, dan LSM.
“Semuanya harus berkomitmen dan kooperatif untuk menjaga Aceh Barat dari oknum-oknum mafia pertambangan. Segera bongkar temuan kepada publik!”, tegasnya. (SA)