Suara Indonesia News|Jakarta. Koordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG), Syafrudin Budiman resmi mengusulkan nama Ridwan Nontji untuk mengisi jabatan komisaris di salah satu BUMN. Hal ini untuk mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“ARPG ikut berkomitmen, mengawal program- program Prabowo-Gibran dengan menempatkan orang-orang terbaiknya dalam mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ungkap Syafrudin Budiman.Kornas ARPG kepada media, Selasa (17/12/2024) di Jakarta.
Tidak banyak yang mengenal sosok muda ini.
Lahir di Ongka 9 November 1983, dari pasangan Haji Nontji Beddu Karim dan Hj. Arawiyah Lanongko, Nama lengkapnya Mohammad Ridwan Nontji Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration, Lulusan dari Kampus Tertua di Jogja, Universitas Islam Indonesia untuk gelar SE-nya, dan MBA-nya dari Universitas Gadjah Mada.
Saat ini Ridwan Nontji (RN) memimpin beberapa organisasi yang fokus dalam membangun ketahanan pangan & UMKM menuju Swasembada Pangan dan perekonomian bangsa yang berkeadilan dan mensejahterakan rakyatnya.
“Diantaranya RN menjadi Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Parigi Moutong masa bhakti 2023-2028, dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Parigi Moutong masa bhakti 2023-2026,” kata Syafrudin Budiman.
Sementara itu RN juga mendukung gerak cepat langkah strategi pemerintah pusat dan daerah lewat ekspansi pertanian dengan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan, untuk mensukseskan Program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran menuju Swasembada Pangan Nasional.
“Swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia secara mandiri,” ucap RiN kepada media.
Melalui Pemuda Tani Indonesia Parigi Moutong dibawah koordinasi Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, G. Budisatrio Djiwandono, RN mendorong pemerintah pusat dan daerah, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi untuk pengembangan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura.
Mendorong pengembangan komoditas unggulan nasional dan daerah sesuai peluang pasar, karakteristik dan potensi wilayah dengan penerapan teknologi budidaya yang baik (Good Agriculture Practice). Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman pangan dan hortikultura, Peningkatan produktivitas melalui pendampingan dan bimbingan teknis penerapan teknologi sesuai spesifik lokasi.
Meningkatkan SDM pertanian yang berkualitas, terampil, profesional dan mandiri, Pemberdayaan petani melalui bantuan sarana produksi (benih/bibit, pupuk, alsintan sesuai kebutuhan, Penggunaan benih/bibit bermutu melalui Percepatan penyediaan dan pelayanan sertifikasi benih/bibit tanaman pangan dan hortikultura.
Pemanfaatan inovasi teknologi dan digitalisasi data/informasi pertanian yang akurat dan terkoneksi, Pengamanan produksi melalui pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), penanganan dampak perubahan iklim (DPI) (banjir/kekeringan), dan penanganan pascapanen.
RN menambahkan, arah kebijakan pusat dan pemerintah daerah agar terus fokus mewujudkan pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan komoditas strategis tanaman pangan dan hortikultura untuk ketahanan pangan, bahan industri dan ekspor.
“Kami juga mendorong pengembangan kapasitas kelembagaan ekonomi petani berbasis Kawasan dan pengembangan pertanian modern untuk menarik minat kaum milenial/gen z berusaha di bidang pertanian,” pungkasnya. (GD)