Suara Indonesia News – Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan 20 ribu hektare lahan yang diperuntukkan untuk kawasan Industri di Kabupaten Indramayu.
Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, S.H, M.H C.R.A mengatakan lahan untuk pengembangan kawasan industri tersebut tersebar di 10 Kecamatan.
“Kami membuka peluang yang selebar-lebarnya bagi investor untuk mengembangkan industri di Indramayu. Kami permudah layanan perijinan melalui sistem online, lahan untuk industri juga telah kita siapkan,” kata dia. (08/03-2022)
Kawasan peruntukkan Industri (KPI) di Kabupaten Indramayu seluas 20 ribu hektare ini terbagi di 10 kecamatan diantaranya Kecamatan Sukra dengan 2,8 ribu hektare, Patrol dengan luas 1,3 ribu hektare, Kandanghaur dengan luas 2 ribu hektare, Losarang dengan 4,8 hektare, Balongan dengan luas 1,4 ribu hektare, Juntinyuat dengan 643 hektare, Krangkeng dengan luas 3,6 hektare. Sementara itu, Kecamatan Tukdana dengan 664 hektare, Terisi dengan 1,3 ribu hektare dan Gantar dengan luas 1,5 ribu hektare.
Bupati Nina menjelaskan Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang potensial untuk mengembangan industri sesuai dengan konsep Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana Metropolitan.
Rebana Metropolitan sendiri merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
“Kabupaten Indramayu siap menyambut konsep rebana metropolitan di Jawa Barat,” kata dia.
Seperti diketahui, Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Indramayu, Ahmad Syadali mengatakan rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan.
Dukungan infrastruktur yang sudah ada di kawasan Rebana Metropolitan antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon. Kebutuhan energi juga tersedia, antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.
“Kabupaten Indramayu memiliki keunggulan komparatif untuk mendukung kawasan rebana metropolitan Jawa barat seperti sumber daya alam yang melimpah baik hasil pertambangan seperti kilang Balongan dan kilang LPG Mundu, komoditas hasil hutan, hasil pertanian dan perkebunan serta hasil laut,” kata dia.
Pembangunan kawasan rebana metropolitan di Jawa Barat ini, untuk Kabupaten Indramayu telah disiapkan enam titik pengembangan kawasan peruntukan industri.
“Seluruh pengembangan kawasan tersebut berbasis ecoindustri yang dilakukan melalui pembangunan eco-industrial park atau kawasan industri berwawasan lingkungan,” kata dia. (Isk)