Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Masyarakat Aceh Singkil meminta kepada Bupati dan DPRK Daerah itu jangan Tutup Mata karena diduga pengelolaan aset di daerah itu mulai dari aset bergerak dan tidak bergerak sangat amburadul. Dan terkait aset daerah ini setiap tahun ada temuan BPK yang di nilai tidak tertip dan memberi catatan untuk segera di perbaiki. Demikian di sampaikan Ketua LSM KPPAS S. Kabeakan kepada Media ini sabtu, (20/06/2020) di Rimo.
Ia menambahkan, dari hasil penelusuran Lembaganya bahwa keberadaan aset pemerintah di daerah ini terutama Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat, di duga sudah Banyak Raib dan yang paling ironis lagi jika pun tidak Raib tapi di biarkan seperti Barang Rongsokan dan kalau anda tidak percaya coba lihat Kenderaan Roda Empat Jenis Pikap di Dinas Perhubungan, satu unit di belakang kantor itu dan empat unit di belakang terminal singkil. Sedih kita melihat ucapnya dan kendaraan tersebut hanya tinggal rangka, mulai mesin, gardang dan roda sudah raib entah di curi atau di jual spare part nya dan mesinnya, yang jelas kendaraan kenderaan itu hanya tinggal bak saja.
Dan sepengetahuan nya, ia tidak tau seperti apa kisah barang milik Pemkab itu dan lebih memalukan lagi di tengarai banyak kendaraan roda empat dan roda dua milik Pemkab itu pajaknya sudah bertahun tahun tewas sementara dana untuk itu ada. Ketika pihaknya mencoba konfirmasi kepada Dinas Perhubungan melalui Kabid Darat Silaban mengatakan, ia tidak tau karena kejadiannya bukan dimasa dia Kabid nya, demikian juga minta konfirmasi kepada Sekda sudah di WA berkali kali sampai berita ini di muat belum ada jawaban.
Lain lagi aset kenderaan roda dua sudah banyak lenyap dan kalaupun ada sudah banyak berpindah tangan.
Kemudian terkait aset yang tidak bergerak seperti Tanah dan Gedung, nasipnya tidak jauh beda banyak di ditelantarkan salah satunya Stadion Kasim Tagok dan jika di benahi dan di rawat dapat menjadi Kebanggaan Daerah ini dan yang tak habis pikir kita, urai Kabeakan, Pemkab Masih juga Membangun Stadion baru seperti di Desa Pasar Kecamatan Singkil dan semakin tak habis pikir lagi kita Anggaran nya 1,4 Milyar di bangun tahun 2019 lalu, sementara hingga kini belum bisa di pergunakan dengan alasan bibit rumput tak mau tumbuh,
Demikian juga kendaraan sudah banyak tak jelas wujudnya seperti Pikup di Dinas Perhubungan dan di beli lagi Jenis Mini bus Trandes. Kendaraan inipun sudah mulai tak jelas peruntukannya dan yang tak kalah heran kita Pihak DPRK menyetujuinya pula, Ironis memang apa kerja Konsultan Perencana apa kerja konsultan Pengawas dan apa pula tugas DPRK dan lagi kembali tak Habis pikir kita keluh Kabeakan.
Lebih jauh Kabeakan menambahkan, tiap tahun rentetan proyek gagal tak pernah absen di Daerah ini dan rata rata nilai Pagunya di atas 1 Milyar. Apa dan siapa yang salah, Bupatinya kah, DPRK kah, Perencanaan kah atau Pengawasan kah, atau Penegak Hukumkah atau Siapa. Yang jelas kita selaku Rakyat kecil ini kembali tak habis pikir. Dan Kabeakan melanjutkan, Pemerintah dan DPRK yang di beri Amanah mengelola Pemerintahan Daerah ini harus tau juga karena ketika rakyat sudah kehabisan pikir maka akan timbul sikap dan tindakan yang tak menggunakan pikiran lalu apa yang terjadi, hendaknya Pemerintah dan DPRK harus Serius mengelola Daerah ini, Ikhlas, jujur dan Berintegritas.
Karena itu lanjut Kabeakan, DPRK yang merupakan Wakil rakyat di Daerah ini Apa Kerja mereka kenapa tutup mata atas ketidak becusan Kepala Dinas di Daerah ini, demikian juga Bupati, Wakil Bupati dan Sekda membiarkan Aset aset di Dinas Amburadul dan Antah barantah, dan bukan itu saja lanjutnya jika benar benar di audit oleh Auditor Independen bukan Inspektorat dan BPK, maka akan jelas kelihatan betapa banyak Aset Pemkab Aceh Singkil yang sudah Raib. Ada barangnya surat nya tak ada dan surat nya ada barangnya tidak ada lalu siapakah yang harus bertanggung jawab terkait hal itu ? . Dan menurut Kabeakan, Akar Persoalan dari semua itu adalah tidak tegasnya pemimpin. (SK)