Suara Indonesia News – Majene. “Hari ini masyarakat majene berduka” demikian pembuka dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat H. M. Muflih B. Fattah ketika mewakili keluarga almarhum menyampaikan sepatah kata dalam prosesi pelepasan jenazah alm. Dr. H. Fahmi Massiara, M.H menuju tempat peristirahatan terakhir (29/09-20).
Mengenang almarhum, H. M. Muflih juga menyampaikan bahwa semasa hidupnya almarhum merupakan sosok yang sederhana, pekerja keras, perhatian dan dermawan juga selalu mensupport kegiatan-kegiatan syiar keagamaan di kabupaten majene.
”Perlu kami sampaikan sosok kakanda kami adalah sederhana dan pekerja keras, kalau ada selama ini dalam berinteraksi kakak kami agak keras itu semua demi kepentingan, kemajuan masyarakat majene dan saya mohon dibukakan pintu yang selebar-lebarnya jika ada tutur kata perilaku yang tidak berkenan di hati hari ini kami sekeluarga menyampaikan permohonan maaf dan dibukakan pintu sebesar-besarnya sehingga memuluskan perjalanan kakanda kami ini,”ungkap H. M. Muflih penuh harap.
Lanjutnya, “saya dua tahun sama-sama di mamuju, saya tahu betul pribadi beliau, bagaimana perhatiannya, bagaimana sifat kedermawanannya kepada orang dan masyarakat yang ada di bawah.”
Dalam kesempatan tersebut Ka.Kanwil juga menyampaikan ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh Wakil Menteri Agama KH. Zainut tauhid sa’adi dan Sekjen Kementerian Agama RI Prof. Nizar Ali kepada keluarga dan masyarakat Majene.
Bupati Majene, Fahmi Massiara yang juga merupakan saudara kandung dari Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulbar, H. Farhana Massiara Muflih, meninggal dunia di RS Grestelina, Makassar, pada pukul 12.15 WITA, Senin (28/9). Almarhum mengembuskan napas terakhir setelah sebulan terakhir menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya.
Usai dilepas oleh pihak keluarga di rumah duka di Jalan Mustafa Kamal Lingkungan Battayang, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Selasa, sekitar pukul 09.00 Wita, jenazah Bupati Majene H. Fahmi Massiara, selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Majene untuk selanjutnya dilakukan upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Prov. Sulawesi Barat, H. Ali Baal Masdar.
Setelah upacara pelepasan, jenazah kemudian dibawa ke Kompleks Masjid Raya Raudhatul Abidin, Saleppa untuk dishalatkan dan dikebumikan.
Perlu diketahui (almarhum) H. Fahmi Massiara meninggalkan seorang istri, Hj. Patmawati Fahmi dan 3 orang anak yakni, M. Luth Perkasa Fahmi, Siti Luluiyah Imtiyaz Fahmi dan Siti Luna Muthia Fahmi. (Rich/Hamma)
