Dampak Covid 19 Pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon Dibatalkan

Dampak Covid 19 Pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon Dibatalkan

347 views
0
SHARE
Drs. R. Chaidir Sekretaris Disbudparpora di ruang kerjanya.

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Dibulan april tepatnya tanggal 2 nanti, merupakan hari jadi Kabupaten Cirebon. Bahkan sejak bulan februari berbagai kegiatan untuk menyambut hari jadi kabupaten Cirebon sudah dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. Untuk tahun ini dengan merebaknya Covid 19 dan Kabupaten Cirebon dinyatakan sebagai zona merah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat disebabkan ada warganya yang positif terkena virus tersebut, sehingga seluruh agenda kegiatan yang berhubungan dengan hari jadi dibatalkan semuanya.

Hal itu disampaikan Drs. R. Chaidir S., Sekretaris Disbudparpora di ruang kerjanya (Senin, 23 Maret 2020).

Pembatalan kegiatan dilaksanakan untuk mengikuti instruksi dari H. Imron bupati Cirebon dan juga dari Pemprop Jawa Barat, untuk tidak mengadakan kegiatan mengumpulkan orang dalam satu tempat, supaya bisa memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Bahkan dirinya dipanggil oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon untuk meminta supaya kegiatan sakral hari jadi berupa sidang paripurna bisa dilaksanakan, dengan tegas Chaidir menjawab tidak ada acara sakral dalam menghadapi penyebaran virus ini, yang dipertimbangkan keselamatan dan kesehatan warga Kabupaten dalam menghadapi kondisi darurat ini.  Saat ditanya apa yang harus dilakukan dalam menyambut hari jadi, R. Chaidir dengan lugas menjawab pertanyaan Ketua DPRD untuk membuat acara sendiri di rumah masing-masing, dengan memotong tumpeng yang disaksikan keluarga sendiri saja dengan mengundang wartawan, begitu juga dengan H. Imron bupati Cirebon mengadakan sendiri dengan keluarganya.

Bahkan di kantor Disbudparpora saat ini sudah diberlakukan perubahan waktu kerja yang berlaku sejak tanggal 16 Maret lalu hingga tanggal 29 Maret ini, ASN eselon II dan III bekerja seperti biasa dan untuk eselon IV dan pelaksana bekerja di rumah, meminimalisir jumlah ASN yang hadir di kantor dan dibuat bergiliran.

Disisi lain R. Chaidir juga menyayangkan sikap masyarakat yang kurang tanggap bahkan virus ini sering dibuat guyonan di medsos padahal penyebarannya lebih berbahaya dari virus sebelumnya. Sekdis berharap ada tindakan kongkrit yang dilakukan Pemkab Cirebon untuk keselamatan dan kesehatan warganya berkaitan dengan sikap dan perilaku warganya yang cenderung kurang peduli. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY