Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Siti Asiyah 36 tahun, mengernyitkan dahi saat ditanya pengalamannya sebagai nasabah bank syariah. Sudah beberapa bulan belakangan ini dia menggunakan layanan perbankan syariah, setelah Bank Konvensional rame rame hengkang dari Provinsi Aceh.
Menurut dia banyak pengalaman “tidak enak” meski ada hal-hal yang cukup membantu dia melakukan transaksi keuangan.
Masalah paling sering dia alami adalah saat menarik Dana melalaui ATM dan Atm nya kerap lengket dan uang juga tidak keluar , demikian juga ketika menggunakan Jasa BRI Link. Sering ada masalah dana bisa di tarik namun Kartu ATM tinggal dulu di Kios BRI Link dua atau tiga hari kedepan baru bisa di ambil kembali Kartu ATM nya. Juga aplikasi mobile banking di telepon genggamnya sering mengalami gangguan.
“Kadang-kadang tidak bisa mengirimkan uang atau membayar tagihan, “ujar dia.
Sambungnya, lagi tiga hari semenjak Hari Senin kemarin jaringan BSI di Gunung Meriah Aceh Singkil ada gangguan para Nasabah tidak dapat menarik Dana.
Alasan yang sering dia dengar adalah karena saat tanggal muda itulah puncak pemakaian, sementara kapasitas mobile banking yang dimiliki bank tidak cukup untuk melayani seluruh pengguna dalam waktu bersamaan.
“Jaringan ATM-nya juga sedikit tidak sebanding dengan jumlah Nasabah yang ingin bertransaksi ,” ujar dia.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Nurmasari, seorang pekerja Perkebunan yang juga nasabah bank syariah milik pemerintah.
Dia juga pernah berjam-jam menunggu layanan di kantor cabang bank syariah. Selain itu dia juga kerap menghadapi persoalan ATM dan aplikasi mobile banking yang sering terganggu.
Dia juga heran mengapa bank yang dia gunakan tidak mengeluarkan uang elektronik, padahal fasilitas tersebut sangat dibutuhkan terutama karena transaksi non tunai sedang digencarkan pemerintah.
Saat mendengar kabar merger tiga bank syariah milik pemerintah, dia mempunyai harapan besar agar pelayanan pada nasabah di bank baru nanti bisa lebih optimal.
Dia menekankan agar pelayanan nasabah di kantor bank-bank ini diperbaiki. Selain itu, dalam bidang teknologi juga tidak boleh ketinggalan dengan bank-bank konvensional yang menurutnya “sudah lebih canggih”. (Salomo)