Diduga Dana Desa Tahap II Jadi Bancakan Perangkat Desa Setu Wetan Cirebon

Diduga Dana Desa Tahap II Jadi Bancakan Perangkat Desa Setu Wetan Cirebon

599 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Cirebon. Dana Desa (DD) yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat seharusnya jadi manfaat dan tepat sasaran penggunaannya untuk pembangunan di desa sehingga bisa dirasakan oleh warga masyarakat terutama di Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terkesan pelaksaan di lapangan di manifulasi dan diduga buat bacakan oknum Perangkat Desa.

Pasalnya Laporan data pelaksaan proyek untuk Rencana Anggaran Belanja (RAB) banyak yang di manipulatif dan tidak sesuai banyak kejanggalan untuk pembangunannya. Hal tersebut diduga keras ada permainan oknum Pemerintah Desa Setu Wetan yang bermain di analisa satuan di empat (4) aitem anggaran proyek yang nilainya lumayan pantastis. Kamis (16/4/2020)

Saat rekan-rekan media yang lain mendapatkan Informasi dari nara sumber yang dapat di percaya tidak mau disebutkan namanya, memberi informasi bahwa pelaksanaan pengolahan anggaran desa banyak permainan contohnya pembangunan pisik di Lapangan tidak sesuai spek dan juga kegiatan-kegiatan yang lainya diduga banyak di manipulatif.

Selanjutnya Rekan-rekan media menindaklanjuti informasi tersebut dengan menyambangi Ke Kantor Balai Desa Setu Wetan untuk menemui pengguna anggaran sekaligus penanggung jawab. Saat itu Ibu Kuwu tidak ada di tempat dan bukan rananya kepala desa yang sekarang maka kami menemui sekertaris desa (sekdes) untuk menanyakan anggaran tersebut.

Saat ditemui juga Sekdes Setu Wetan ini terkesan menghindar dan jawabnya ada yang berwenang pimpinan kita Ibu Kuwu kalau kita hanya bawahan dan Ibu Kuwu sedang pergi jadi nanti saja saya tidak tahu soal itu,” ujar Supriatin.

Untuk laporan kami sudah sesui datanya dan benar bahwa anggaran itu sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Kami Pemerintah Desa sangat berterimah kasih adanya masukan seperti ini dari teman-teman media dan ini sebagai bahan evaluasi kami untuk lebih baik lagi,” tuturnya.

Rencana Anggaran Belanja (RAB) itu sudah benar sesuai pelaksanaan proyek di lapangan, kalau terjadi kesalahan data mungkin salah input dari pendamping desa atau gimana, jadi pusing ko beda sih datanya,” ungkapnya. (Pi,i)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY