Diduga dikerjakan Asal-asalan, Proyek TPT Situ Ciganggsa Purwakarta Tidak Sesuai Spek

Diduga dikerjakan Asal-asalan, Proyek TPT Situ Ciganggsa Purwakarta Tidak Sesuai Spek

248 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Purwakarta. Ketua Pusat Pengkaji Pembangunan Purwakarta (KP4) Budi Pratama, mensinyalir pemasangan kolom di tembok penahan tanah (TPT) area pekerjaan proyek pemeliharaan berkala Situ Cigangsa tidak sesuai spek.

Pasalnya, pekerjaan pemasangan kolom di TPT tersebut menggunakan besi yang tidak sesuai spek serta tidak memakai batu split (kerikil) saat melakukan pengecoran.

Menurutnya, pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari orang yang mengetahui persis pekerjaan pemasangan kolom di TPT Situ Cigangsa.

“Saya tidak sembarangan menyampaikan informasi tersebut setelah dilakukan pengkajian dan survey ke lapangan,” kata Budi melalui keterangannya, dikutip Senin (11/9/2023).

Informasi dari sumber yang meminta namanya dirahasiakan itu menyebutkan mengetahui persis pekerjaan pemasangan kolom di TPT termasuk masalah pengecoran kolom yang tidak dicampur split.

“Bagaimana kolom tersebut bisa bertahan lama kalau pengecoran nya sendiri tidak dicampur split serta menggunakan besi yang tidak sesuai RAB,” jelasnya.

Diakuinya, pembuatan kolom penyangga di TPT dilakukan setiap lima meter pemasangan batu.

“Jadi setiap lima meter pemasangan batu penahanan tanah dibangun kolom penyangga. Kira-kira jumlah kolom penyangga yang sudah dibangun sebanyak 60 buah,” ujarnya.

Selain itu, masalah lain yang bisa menimbulkan persoalan baru yaitu soal dimensi (ketebalan) pemasangan batu TPT harusnya 30 sampai 40 tapi kenyataanya hanya 20.

Sementara itu, Pimpinan Proyek pemeliharaan Situ Cigangsa dari PT Kalembo Ade Mautama Anjar Ermaya ketika ditemui membantah bahwa besi yang digunakan untuk pengecoran kolom penyangga menggunakan besi yang tidak sesuai spek.

“Tidak pak, kami memakai besi coran sesuai spek yaitu ukuran 12,” kata Anjar.

Dia menepis tudingan bahwa pengecoran kolom penyangga tidak dicampur dengan split.

“Pokoknya kami dalam melaksanakan pekerjaan di Situ Cigangsa sudah sesuai aturan. Pasalnya pengawasan dari BBWS hampir setiap hari di lapangan,” jelas Anjar Ermaya.

Sementara itu, sebelumnya, Komunitas Peduli Purwakarta (KPP) mensinyalir proyek pemeliharaan berkala Situ Cigangsa, Purwakarta dengan anggaran miliaran rupiah merupakan proyek menghambur-hamburkan uang negara.

Pasalnya, hampir setiap tahun pemerintah mengalokasikan uang negara untuk menata dan memelihara Situ Cigangsa yang selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama kalangan petani.

Hal tersebut disampaikan Wakil KPP Tarman Sonjaya, Kamis (8/6/2023). Menurutnya, selama ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar miliaran rupiah untuk menata kawasan Situ Cigangsa.

“Hampir tiap tahun dianggarkan miliaran rupiah untuk mengeruk tanah yang ada di area Situ Cigangsa, namun setelah itu Situ Cigangsa tidak dapat menampung air,” kata Tarman Sonjaya.

Dijelaskannya, hakekat dari penataan Situ Cigangsa itu diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat namun selama ini pula Situ Cigangsa tidak pernah berfungsi.

Informasi yang diperoleh, pada tahun 2023 ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,919 miliar untuk pemeliharaan berkala Situ Cigangsa.

Untuk tahun 2023 ini, proyek pemeliharaan dilaksanakan oleh CV Kalembo Ade Mautama dengan masa pelaksanaan selama 210 hari (7 bulan, red).

Lebih lanjut dikatakan Tarman, tahun sebelumnya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum pernah menganggarkan miliaran rupiah untuk menata terutama mengeruk endapan yang ada di Situ Cigangsa, namun setelah proyek selesai Situ Cigangsa tidak pernah bisa menjadi tempat penampung air.

“Jadi buat apa dialokasikan anggaran miliaran rupiah tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Pihaknya mengharapkan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan pengusutan anggaran penataan Situ Cigangsa ini karena disinyalir jadi ajang korupsi.

Sampai berita ini dibuat, wartawan mengalami kesulitan untuk konfirmasi ke pelaksana proyek, sejumlah pekerja enggan membuka mulut. (fuljo/usep)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY