Suara Indonesia News – Cirebon. Awal Januari 2020 merupakan momentum perjuangan dakwah yang sangat memberi semangat, kekuatan dan motivasi yang luar biasa untuk lahirnya sebuah Forum Silaturahmi Ustadz Ustadzah FORSATU NUSANTARA. Waktu berputar begitu cepat sehingga pada saat ini kita berada di akhir tahun 2020.
Pada awal Januari tersebut Ustadz Abdulloh Mubarok, Kang UAM mendapat kesempatan yang sangat berharga karena diundang mengisi pembinaan rohani dan mental di POLDA Jawa Tengah. Berbagi pengalaman, untuk bisa ceramah di Polres masing-masing daerah biasanya diusulkan atau direkomendasikan oleh POLSEK setempat,
Tentunya polsek setempat akan merekomendasikan Ustadz, Ustadzah atau Kyai dari Pondok Pesantren terdekat, ntuk bisa mengisi ceramah di POLDA masing-masing daerah tentunya diusulkan atau direkomendasikan oleh POLRES.
Kang UAM merupakan penduduk pendatang di Jawa Tengah belum dikenal luas oleh masyarakat setempat bahkan Kapolsek baru mengenalnya beberapa bulan kemudian, artinya ketika menggunakan jalur birokrasi Kepolisian akan sangat lama dan sulit bagi Kang UAM bisa mengisi di Polda Jateng.
Tapi dengan pertolongan Allah semuanya dimudahkan dengan bantuan teman dekat Guru Besar BIDANG HUKUM, Profesor Dr. H. E. Sugianto, MH., bisa membangun silaturahmi dengan kepala Biro SDM Polda Jateng, Kombespol Iriansyah. Jalinan silaturahmi terbentuk karena Profesor Dr. H. E. Sugianto, MH., adalah dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, alumni diklat lemhanas yang jaringannya tingkat nasional.
Ada pelajaran terbaik dari silaturahmi ini, pertemanan atau persaudaraan harus dijaga, dirawat bahkan perlu selalu diperluas sehingga bisa saling membantu dan saling mempercayai serta menjadi jalan turunnya rahmat dan pertolongan Allah SWT.
Berita kegiatan ceramah di Polda Jawa Tengah tersebut tersebar luas di berbagai media sosial, di website dan instagram IAIN Syekh Nurjati Cirebon, di tiga website Polda Jawa Tengah dan satu website divisi humas Polri. Kemudian ikuti beberapa momen ceramah yang ditampilkan berbagai media online Suara Cirebon dan Fajar Cirebon membuat Kang UAM semakin semangat berjuang di bidang dakwah dengan mengembangkan suatu forum silaturahmi Ustadz Ustadzah FORSATU, dari wilayah Jawa ke Sumatera dan akhirnya NUSANTARA.
Kesempatan untuk mengisi pembinaan di KODAM IV DIPONEGORO pun terbuka luas, dan sudah dijadwalkan setahun 3 kali namun karena darurat pandemik COVID 19 belum terlaksana.
Kang UAM merasa bahwa ini betul-betul anugerah dari Allah SWT dan berkah melanjutkan pendidikan S3 di Administrasi Publik Undip Semarang dan berkah menjadi santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah Tembalang Undip.
Ada pelajaran berharga bahwa untuk urusan ilmu kita jangan berhenti nerimo ing pangdum tapi harus berusaha terus agar semakin meningkat demi bahagiaan dunia dan akhirat.
Perkembangan forum silaturahmi tersebut membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh masyarakat agar forum tersebut semakin mendapat respon positif dari para Ustadz Ustadzah dan memiliki kontribusi yang besar terhadap kemajuan bangsa dan negara. Dukungan awal dan spesial mengalir dari Sekjen FORSATU NUSANTARA, Kang Thobi’in, M.Pd., dai yang terkenal di Cirebon, terutama Polres Cirebon Kota. Juga Kang Fahmi Tolkhah, M.Pd yang juga terkenal di Kabupaten Cirebon dengan segudang pengalaman berorganisasi.
Sebagai testimoni atau dukungan berikutnya, ada empat calon Doktor dari UII, Uninus, dari Palembang dan dari Aceh serta dukungan dari ketua LDNU Brebes dan Bogor serta Sekretaris Wilayah NU Jawa Tengah juga perwakilan Dai untuk preman preman dari Kalimantan Selatan.
Dukungan yang paling penting terutama dari Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, KH. Dr. Sumanta Hasyim, M.Ag. dan Wakil Rektor KH. Dr Saefudin Zuhri, M.Ag. yang juga sesama alumni pondok pesantren Jagasatru Cirebon yang sangat terkenal dengan alumninya yang sukses di berbagai lini. Juga dukungan Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Profesor KH. Dr. Dedi Jubaedi, M. Ag. yang pernah menjabat Rektor IAIN Ambon dan juga Direktur Madrasah Kemenag RI.
Ini bukti bahwa FORSATU NUSANTARA sudah memiliki SDM yang handal tinggal Ustadz Ustadzah dari berbagai unsur mau bergabung. FORSATU dengan tingkat heterogenitas atau disparitas yang tinggi kami optimis akan semakin sukses. (03/01-2021)
Kami mohon dukungan dari seluruh umat Islam agar kami bisa maksimal berjuang di bidang dakwah yang penuh rahmat bagi seluruh alam untuk menjaga keutuhan NKRI.
FORSATU NUSANTARA berdiri di semua organisasi masyarakat Islam yang berprinsip Islam rahmat seluruh alam, Islam moderat.
Kami belajar dari organisasi yang sudah ada, karena kami yakin setiap organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, mari saling melengkapi demi ukhuwah Islamiah, wathoniyah dan basyariyah. (Sendi)