Suara Indonesia News – Jakarta, Beberapa minggu terakhir kamu pastinya lebih memilih untuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. Selain itu menikmati akhir pekan di rumah.
Akhir pekan memang tidak harus dinikmati dengan jalan-jalan ke mal atau hangout dengan teman-teman di kafe-kafe kekinian. Menikmati waktu berkualitas di rumah pun bisa jadi pilihan.
Berada di rumah saja tidak berarti kamu berakhir kebosanan dan “mati gaya”. Ada banyak kegiatan menarik yang bisa kamu lakukan. Pertama, menikmati waktu-waktu yang lebih santai dan landai dibandingkan dengan saat kamu berkegiatan bersama teman.
Kamu juga bisa mulai menengok kembali isi buku-buku yang belum selesai dibaca karena kesibukan, berolahraga, berinteraksi dengan keluarga, hingga menyiapkan masakan rumah yang lebih sehat.
Mumpung sedang tidak sibuk dengan pekerjaan, ada satu kegiatan lagi yang tidak boleh kamu lewatkan. Ikut Sensus Penduduk 2020 (SP2020) secara online. Tinggal buka situs sensus.bps.go.id lewat ponsel atau laptop.
Sensus penduduk merupakan sebuah kegiatan penting yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap sepuluh tahun sekali. Biasanya pada tahun berakhiran nol. Selama ini, BPS menyelenggarakan sensus penduduk secara konvensional, yaitu dengan metode wawancara dari rumah ke rumah.
Namun, pada pelaksanaan SP2020 BPS mengikuti rekomendasi PBB untuk menggunakan metode kombinasi dalam pengumpulan data.
Metode kombinasi dilakukan dengan memanfaatkan data milik Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai data dasar. Kemudian, pengumpulan data dibagi menjadi dua tahap yaitu sensus penduduk online dan sensus penduduk wawancara.
Jika ingin mengikuti sensus penduduk online, kamu dapat langsung membuka sensus.bps.go.id. Kamu juga diimbau untuk melakukan pembaruan data secara mandiri di laman tersebut. Sensus penduduk online sudah dimulai sejak 15 Februari 2020 dan dapat diikuti hingga 31 Maret 2020.
Bagi yang belum sempat ikut sensus penduduk online masih ada tahapan sensus penduduk wawancara. Petugas sensus akan datang dari rumah ke rumah pada periode 1 – 31 Juli 2020.
Tidak perlu takut soal keamanan data yang dibagikan dalam sensus. Ini karena BPS menjamin keamanan dan kerahasiaannya.
“Informasi mengenai data pribadi akan dirahasiakan oleh BPS. Lagipula data hasil sensus tidak dirilis dalam bentuk data individu atau rumah tangga melainkan secara total atau populasi,” jelas Direktur Sistem Informasi Statistik Muchammad Romzi.
Romzi mengatakan kerahasiaan data baik yang dibagikan lewat sensus penduduk online maupun wawancara dijamin dan diatur dalam undang-undang.
Tidak hanya itu, untuk memastikan keamanan data, BPS juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara, beberapa akademisi dari berbagai universitas, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Oleh sebab itu, baik dalam sensus penduduk online maupun wawancara BPS berharap masyarakat memberi jawaban yang jujur dan benar.
Partisipasi masyarakat dengan memberikan jawaban yang jujur dan benar, serta dukungan penuh dari kementerian dan lembaga, institusi, organisasi, serta seluruh pihak akan menjadi kunci kesuksesan SP2020.
Dengan demikian akan tercipta suatu data kependudukan yang dapat menjadi dasar untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, selain data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia, hasil dari sensus penduduk juga dapat menjadi parameter demografi, proyeksi penduduk, serta capaian indikator Sustainable Development Goals (SDG’s).
Mari bergandeng tangan untuk mewujudkan “Satu Data Kependudukan untuk Indonesia Maju”. Sensus Penduduk 2020, Mencatat Indonesia. (Adv)