Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Kepemimpinan H. Dadang Juanda dalam memimpin BPC Gapensi kabupaten Cirebon sudah tidak diragukan lagi dan dirasakan oleh mayoritas anggota yang ada sehingga saat periode kepemimpinan yang kedua berakhir tetap diminta untuk meneruskan kepemimpinan Periode berikutnya.
BPC Gapensi kabupaten Cirebon menggelar acara Muscab VIII BPC Gapensi di Hotel Patra Lantai 2 (Selasa, 30-11-2021) yang dihadiri tidak hanya anggota saja tapi juga H. Imron, MAg., Bupati Cirebon, Tb. Nasrul Ibnu Ketua BPD Gapensi Propinsi Jawa Barat, juga perwakilan asosiasi jasa konstruksi yang ada di kabupaten Cirebon.
Dalam acara ini salah satu agendanya menentukan dan menetapkan Pimpinan BPC Gapensi dengan memilih Ketua untuk periode 2021-2024, figur H. Dadang Juanda yang sudah dua kali mendapat amanah untuk memimpin BPC Gapensi menjadi figur yang belum tergantikan dan dibuktikan dengan tidak munculnya kandidat lain dalam arena muscab.
Menurut salah satu anggota juga pengusaha konstruksi yang tidak mau disebut namanya menjelaskan figur H. Dadang merupakan sosok yang orang tua yang bisa mengayomi dan membuat nyaman anggota yang ada karena tidak serakah ketika mendapat kue pekerjaan dari pemerintah kabupaten dan instansi lain selalu berbagi dengan porsi yang adil sehingga anggota merasakan manfaat dan eksistensinya menjadi anggota Gapensi.
Dalam situasi Pandemi tahun lalu hingga saat ini masih belum pulih kondisi proyek pengadaan konstruksi yang ada di kabupaten Cirebon pasalnya dana yang ada masih terserap untuk penanganan pencegahan covid 19, kepemimpinan H. Dadang bisa melobi pemerintah kabupaten untuk menggelar pekerjaan yang ada walau dananya terpangkas untuk Pandemi.
H. Dadang dalam kesempatan wawancara menjelaskan dirinya bersyukur karena kepercayaan yang diberikan anggota untuk memimpin kembali BPC Gapensi Periode berikutnya, dan selalu berprinsip untuk menjaga kondusifitas dan kenyamanan anggota yang ada supaya bisa merasakan manfaat dan kesejahteraan menjadi anggota Gapensi.
H. Dadang berharap kondisi perekonomian segera pulih dan anggaran juga bisa full kembali sehingga geliat perkontruksian di kabupaten bisa bergerak secara normal untuk mengejar ketertinggalan yang ada, alias proyek yang tertunda dan soliditas dan Kondusifitas anggota tetap terjalin dengan baik dan bisa memulihkan kesejahteraan ekonomi anggota. (Hatta)
