Haris Pertama, Representasi dan Refleksi  Pemuda Indonesia

Haris Pertama, Representasi dan Refleksi  Pemuda Indonesia

354 views
0
SHARE

Oleh : Asynin Young Domo (Tokoh Pemuda Riau)

Suara Indonesia News. Ada  fenomena Lost hope luar biasa, yang hinggap difikiran saya secara pribadi, kepada masa depan Indonesia beberapa waktu tahun yang berlalu, ketika nilai – nilai konstruktif, Kreatif, Inspiratif dan solutif tidak lagi menjadi bagian cerminan Youth Movement di dunia pemuda Indonesia. Kusut masainya dunia politik menyeret pemuda dalam kepentingan semu yang jelas dan terang ujungnya, hanya labirin buntu dan berputar – putar tanpa arah hingga melupakan khittah pemuda itu sendiri. Dan “Krisis Gerakan” ini terjadi mulai dari Pusat, propinsi, Kab/Kota hingga ke daerah kecamatan, namun uniknya nilai – nilai degeneratif ini tidak terjadi ditubuh pemuda didesa desa, nilai – nilai positif  tetap bertahan dan tumbuh walau mulai tergerus sedikit (Local Wisdom factor ). Hal ini berlangsung bertahun – tahun dan massif. Maka sejenak saya berasumsi, inilah cerminan Generasi emas Indonesia, Hopeless….!!

Dalam pada masa itu, Komite Nasional Pemuda Indonesia juga nyaris seperti tabung archimedes, yang muatan sejatinya tak bertambah, lantas diisi muatan asing yg berakibat satuannya terpecah, dan terjebak didalam tabung yg isinya hanya bergerak searah.

Dan pasca kongres ke XV Komite Nasional Pemuda Indonesia di Bogor, ada secercah harapan kepemudaan, dengan terpilihnya secara konstitusional Bung Haris Pertama. Namun ambisi dan kepentingan politik kembali mengayun deras tubuh KNPI, terpecah, terbelah dan lucu. Namun uniknya bagai pemuda desa yang lugu, seorang Haris Pertama seperti tak terpengaruh.

Dibawah komandonya, Local Wisdom pemuda indonesia hidup. DPP KNPI dengan Tagline Energi Of Harmony bergerak menembus stagnasi yang akut dan larut. KNPI melayani penguasa indonesia sebenarnya ( masyarakat dan pemuda), merespon bencana tanpa perintah, masalah kebangsaan dikritisi  dengan solusi, tercermin walau tidak seluruhnya, namun keresahan Indonesia adalah keresahannya. Seremonial yg protokoler, runtuh dan rata bersama kharisma pemuda yang sejatinya jauh dari riuh ekslusifitas. Sederhana, namun kaya rasa. Persaudaraan, komitmen dan empati berasa tanpa membedakan warna. Energy Of Harmony-nya Haris Pertama menyatu berbaur tanpa jarak bersama tuannya ( Masyarakat dan Pemuda), Duduk berisi, tegak berdiri, kokoh dan tak jumawa. ini menjadi cerminan pemuda dibawah bendera Energy Of Harmony. Dan Batin saya berkata, Inilah jati diri pemuda Indonesia yang sebenarnya.

Gelombang harapan terbit disudut hati, membuncah menjadi energi penuh harapan baru. Gonjang ganjing keabsahan rumah pemuda yg sah dan turunan masalahnya menderu kencang. Namun tegas bagi sikap pribadi saya, Sungguh saya tak butuh lembaran SK Kemenkumham untuk mengakuinya, karena meniru kepada yang sudah, mencontoh kepada yang nyata, dan mengambil tuah kepada yang menang, dengan hadirnya martir ini, diri, hidup dan aspirasi diri saya yg mungkin dalam kategori yang tidak lagi muda ( AD/ART KNPI ), Saya sangat terwakili oleh Haris Pertama dan Energy Of Harmony-nya dan saya bangga. Pepatah hidup melayu tua yang mengalir deras didarah melayu saya, tergambar dalam gemulai batang tubuh Energy Of Harmony. Duduk sendiri bersempit – sempit, Duduk bersama berlapang lapang.

Dan menuju medio tengah tahun di beberapa minggu terakhir tahun 2021 ini, kembali fenomena luar biasa terjadi di sejarah kepemudaan bangsa ini. Gejolak di rumah besar pemuda indonesia, tersaji penuh peristiwa. Riuh dan bersahut – sahutan.  Sedemikian rupa, memecah wadah tabung archimedes hingga meluapkan isinya tumpah ruah. Alih – alih  menampung air yang berserakan, energy of harmony bahkan membiarkan kekuatan air yang tumpah ruah, deras menjadi energi barunya, meluluh lantakkan benteng benteng yang mengekang pergerakannya selama ini. Rumah besar Pemuda Indonesia yang bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia menjadi trending topik hampir diseluruh media sosial, luapan euforia ini menjadikan energi pemuda Indonesia terbarukan. Hampir diseluruh pelosok tanah air tercinta ini, KNPI menjadi tautan bibir mainan lidah, membahana, dinamis, hidup hingga kepelosok negeri.

Posisi tawar pemuda indonesia pun  muncul gemulai. Elegan, Komite Nasional Pemuda Indonesia masuk mengambil tempatnya kembali di  lingkaran kekuatan bangsa.  Pinang kembali ketampuknya, KNPI balik ke  singgasananya, Seksi, berwibawa dan Penuh dinamika. Menyikapi gelombang air deras ini, Haris Pertama dan Energy Of Harmony-nya tetap komit pada konstitusi, santun dalam beriak, mengembalikan kekuatan Rumah Besar pemuda Indoneaia kepada Pemiliknya yang berhimpun didalam rumah tersebut. Dan hanya dalam waktu singkat, Tiupan angin terkendali, layar terkembang rapi, dan Martir..!!! Dan sekali lagi saya BANGGA.

Percayalah Saudaraku..

Pertarungan demi pertarungan akan kita menangkan. Tidak akan ada satu kekuatan apapun yang bisa menghilangkan sebuah kebenaran.

Yang benar akan tetap benar dan yang salah tetap salah. Kebenaran bisa saja di salahkan tapi tidak bisa di kalahkan. Hanya Allah Azza Wa Jalla sajalah yang tahu, akhir dari bagian kisah martir sejarah kepemudaan yang akan selalu dikenang ini. Sejatinya diawal peristiwa ini, sungguh saya tak peduli tentang kisah kebenaran oleh Haris Pertama, Noerfajriansyah ataupun abdul Azis, ditambah lagi berantai kusut tak terurai yang menyertai. Klaim tanpa aksi, gumam hati kecil saya. Karena yang ada dibenak saya saat itu hanya satu, bagaimana akhirnya  bangsa besar ini, tanpa generasi emas penerusnya.

Namun hamba kecil dan kehendak Allah sungguhlah besar, dan jawabannya saya temukan dalam bentuk aksi realistik dan bukan retorik. Energy of harmony menunjukkan kepada saya, bahwa masih ada generasi yang bersepakat, Bukanlah batang kebenaran yang tunggal yang harus kita tukar, tapi cara memanjatnyalah yang harus kita rubah, untuk kita sampai kepuncak kebenaran tersebut. Kebenaran itu nyata dan terang energy of harmony pertunjukkan. Sederhana sekali, dan mengena, Maka Bagi saya pribadi, bersama Haris Pertama dan Energy Of Harmony-nya, Mutlak Jati dan Diri kepemudaan saya, sekali lagi, TERWAKILI. Dan itu sudah lebih dari cukup. Wallahu A’lam Bishawab.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY