Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Ketua Lsm Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil (KPPAS) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dony Berutu mengatakan, gagalnya Investor masuk ke Daerah Singkil dengan alasan Inspratruktur yang belum memadai, ya..memang harus kita akui itu adalah fakta jadi kenapa kita harus kecewa, kiranya momentum itu di jadikan modal untuk meloby Dana APBA ke Provinsi maupun APBN ke pusat. untuk meningkatkan Inspratruktur di Kabupaten ini mulai dari Jalan Darat, Bandara juga Kapal, serta Pelabuhan dan tempat Sandar yang layak..Demikian di sampaikannya kepada Media ini Minggu ( 7/02/2021) di Singkil.
Ia menambahkan harapannya gagalnya Investor dari Uni Emirat Arab tersebut berinvestasi Di Aceh Singkil, akibat Infrastruktur yang belum layak adalah menjadi modal yang sangat berharga bagi Pemda Aceh Singkil untuk menjelaskan ke Pemerintah Pusat maupun Provinsi bahwa memang Sarana Infrastruktur di Aceh Singkil masih belum Layak dan aksesya para Investor urung berinvestasi di Daerah ini.
Kemudian Lanjut, Dony Pemda Aceh Singkil juga harus Intropeksi terutama masalah Lambannya Pengurusan Izin Opersinal Kapal Cepat Tailana. Sudah hampir satu Tahun belum juga dapat di rasakan Masyarakat. Padahal Anggaran untuk membeli KM Tailana tersebut Hampir Rp. 5 Milyar dan hal hal seperti ini juga merupakan pertimbangan para Investor untuk berinvestasi ” Ucapnya.
Lebih jauh Dony, mengatakan sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Indonesia sebagai penerima devisa. Pemerintah serius menggarap sektor yang satu ini dengan perbaikan infrastruktur di sejumlah daerah dan momen itu harus di manfaatkan pihak Pemda.
Seperti di sampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan guna menggaet banyak wisatawan, infrastruktur untuk jalur darat, laut dan udara terus diperbaiki.
“Jalur darat sudah bisa cepat karena infrastruktur jalan tol sudah dibangun di berbagai tujuan daerah seperti Tol Jawa, Trans Sumatera, dan Sulawesi,” ujarnya di Jakarta, beberapa waktu yang lalu, dan kaitan itu Seharusnya Pemkab Aceh Singkil jangan terus putus asa terkait batalnya Investor dari Uni Emirat Arab ( UEA) berinvestasi di Kabupaten Aceh Singkil yaitu Di Pulau Banyak untuk Mengelola Destinasi Wisata.
Dia menyebut, ada 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Di antaranya adalah Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Pulau Morotai, Maluku Utara; Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung; Danau Toba, Sumatera Utara; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Borobudur, Jawa Tengah; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; Bromo, Jawa Timur; dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan dari semua ini butuh Proses yang sangat panjang jadi sekali lagi ulang Dony, Pemda Singkil jangan putus asa.berjuang terus demi kemajuan Parawisata Pulau Banyak.” harapnya.
Selanjutnya dia mengatakan jika pembangunan infrastruktur tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah Aceh Singkil dituntut lebih kreatif untuk memperoleh sumber pendanaan untuk membiayai proyek infrastruktur tersebut.
“Tentu pembangunan butuh dana yang tidak sedikit, tidak cukup hanya dengan APBN,” tegasnya.
Nantinya Tol Sumatera akan tersambung sepanjang 2.765 kilometer (km) sehingga semakin memudahkan perjalanan dan memotong waktu tempuh Bakauheni hingga Banda Aceh. Sejumlah lokasi wisata bisa dilalui melalui jalur tol Trans Sumatera ini, salah satunya Danau Toba.
Saat ini, Jalan Tol Trans Sumatera sudah tersambung mulai dari Bakauheni di Lampung hingga Palembang. Adapun untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol ini, dibutuhkan biaya mencapai Rp 476 triliun.(Salomo)