Suara Indonesia News – Jakarta. Presiden Ir.H.Joko Widodo (Jokowi) adalah Kepala Negara, maka selayaknya beliau selalu ada disana, sehingga saat teman-teman Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013) bereaksi karena menganggap Presiden ‘turun ke Pilwalkot Solo sebagai kesalahan, Itu hal wajar.
Arief P. Suwendi, Kordinator Nasional Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013) mengatakan melalui seluler (21/7) bahwa sangat terlalu jauh langkah yang dilakukan Presiden Jokowi jika memang benar telah memanggil ‘pesaing Gibran (putranya) dalam Pilwalkot Solo ke Istana bertemu Jokowi. Namun saya belum re-check”.
Ditambahkan Arief, yang juga Kornas Aliansi Wartawan Non-Mainstream Indonesia (Alwanmi), hal ini dimulai menjelang Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka resmi menerima rekomendasi dari PDIP untuk maju dalam pilkada Solo 2020. Nama Gibran mampu menyisihkan Achmad Purnomo yang sebelumnya disorongkan oleh DPC PDIP Solo.
“Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa kader PDIP sekaligus Ketua DPRD Solo periode 2014-2019. Adapun Achmad Purnomo adalah Wakil Wali Kota Solo saat ini. Yang beredar di publik saat ini adalah menjelang rekomendasi, konon Ahmad mendapat telepon dari istana pada Rabu petang 15 Juli 2020. Salah satu staf di Istana memberi kabar bahwa Presiden Jokowi akan meneleponnya. Jokowi ternyata tidak jadi menghubunginya. Presiden justru meminta Purnomo untuk datang langsung ke Istana.
Nah selanjutnya saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya, jika ini semua salah, kami senang, namun jika ini semua benar, maka Presiden Jokowi apapun namanya telah melakukan ‘kesalahan ‘prosedur dan kepatutan’. Bagaimana bisa seorang kepala negara terjebak di Pilwalkot Solo, masih banyak hal lain yang lebih penting dari tugas kepala negara saat ini apalagi disana ada nama Gibran Putra beliau di Pilwalkot itu. Semoga ibu Megawati menegurnya..” tutup Arief.
Yuto H. Silondae,SH Wakil Humas AkarJokowi 2013 & Alwanmi bahkan mengingatkan bahwa jika hal ini memang terjadi, ini menandakan orang sekitar Jokowi di istana memang demikian ‘kuat karena mampu membuat ‘jebakan betmen’ untuk Presiden Jokowi. Be careful PakDe ! (Ani/Rahma/Herni)