Suara Indonesia News – Topoyo Mateng. Kementerian Agama Kanwil Kemenag Sulbar mendorong Pemerintah Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tingkat Prov Sulbar untuk membangun dialog lintas agama dan budaya mulai dari level, Para penyuluh agama, Tokoh Agama, para pembimas kanwil Kemenag Sulbar, dengan mengawali kegiatan pembacaan doa lintas agama yang dipimpin oleh masing- tokoh agama. Kamis 15 Juli 2021
Mengenai pentingnya dialog lintas agama dan budaya ini harus diarus utamakan hingga ke level keluarga dan lingkungan RT/RW, baik dalam kerangka regulasi maupun program-program pemerintah di tingkat nasional maupun daerah, sehingga Sub bagian Ortala dan Kub (ORTAKUB) kanwil Kemenag Sulbar yang dinahkodai Muh.Abidin S.Ag, MM. Mendesain dengan pola pikir beliau, sesuai kebijakan dan harapan Kanwil Kemenag Sulbar maupun pusat untuk melakukan kegiatan Dialog kerukunan antar umat beragama bekerjasama dengan pengurus FKUB Provinsi, kabupaten dan pemerintah daerah dalam hal ini Kesbangpol.
Seperti diketahui bahwa kegiatan Dialog kerukunan antar umat beragama ini pertama digagas di Pasangkayu kemarin, Selasa 13 Juli 2021 dan dilanjutkan hari ini di Topoyo Mamuju tengah, Kamis 15 Juli Diaula wisma Widya buah Jl. Abdul Majid Pataropura Desa Topoyo.
Dialog kali ini mengangkat tema “ Peta jalan moderasi Beragama dalam memelihara kerukunan” diikuti berbagai unsur pemerintah Mamuju tengah Sekda Mamuju tengah Bapak H.Askari Anwar, S.Sos, M,Si. Plt.Kesbangpol Mateng Bapk Ir.Trikora wahab, Kabag Tu kanwil Kemenag Sulbar Bapak DR.H Syamsul, S.Ag, M.Pd.I, H. Adhar, S.Ag : Kasubag Perencanaan, data dan Informasi kanwil Kemenag Sulbar, ketua FKUB Sulbar Bapak DR.H Sahabuddin kasim, Ketua FKUB mateng Bapak kasmin Nastrah, Ketua MUI Mateng Kyai. Moh.Khozin S.pdi, Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulbar, DR.H.Misbahuddin,M.Ag. Pembimas Budha Kanwil Kemenag Sulbar TS.Haryanto, S.Ag. Pembimas Hindu kanwil Kemenag Sulbar I Nyoman Aryadi, S. Ag. Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Sulbar Ayub, S. Pak. Pembimas Katolik kanwil Kemenag Sulbar Petrus Tandilodang, SS. Kakankemenag Mamuju Tengah Bapak Drs. H. Mahmuddin, M.Si. DPP GP Anshor Mas’ud Saleh SS, Dandim Mamuju diwakili Danramil 1418-04/Budong-budong Bapak Kapten Czi Ardiyansyah, Kapolres Mateng diwakili Ipda A Ludiyanto Kbo Binmas Polres mateng, dan seluruh penyuluh masing-masing agama.
Ka.kanwil kemenag Sulbar Bapak DR.H.M.Muflih B, Fattah MM. dalam hal ini diwakili oleh kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulbar Bapak DR.H. Syamsul, S.Ag,.M.Pd, membuka kegiatan dirangkaikan dalam sambutannya.
Dalam mengawali sambutannya Bapak DR.H. Syamsul, S.Ag,.M.Pd, memberikan penjelasan bahwa dengan pemberian cendra mata itu adalah merupakan simbol memelihara kerukunan lintas ummat beragama dan budaya,
Lanjut H.samsul katakan” ada tujuh program prioritas kementerian agama dan tiga diantaranya adalah terkait masaalah kerukunan, perencanaan tahun 2022 sebagai tahun kerukunan, untuk mencapai tahun 2022 sebagai tahun kerukunan maka akan ditopang dengan perioritas meningkatkan penguatan moderasi beragama disegala line. dan mengukur kadar keberagaman ummat.untuk mengukur kadar indeks keberagamaan ummat ini bukanlah hal yang mudah” tutur H.syamsul.
” Di islam saja, apakah orang yang rajin kemasjid itu lebih tinggi keislamannya dibanding orang yang tidak pernah rajin kemasjid, begitupun juga dengan agama2 lain, misalnya Kristen, orang yang rajin kegereja itu orang yang tinggi keagamaannya.masaalah ini perluh diskursus yang memerlukan kajian” jelas H.syamsul
Kementerian agama mencoba mendesain dalam satu dalam satu kerangka besar atau diskursus besar bahwa” semakin tinggi kwalitas keberagaman seseorang dalam satu masyarakat, maka semakin tinggi indeks kerukunannya begitupun sebaliknya” tutup mantan Kabid madrasah Kanwil Kemenag Sulbar ini.
Sementara itu dikesempatan lain Ketua FKUB Sulbar, Bapak DR.H. Sahabuddin Kasim mengatakan“ rumah bersama umat beragama tidak terlepas dari kesadaran akan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada saat menjelang proklamasi kemerdekaan, Bung Hatta pernah menanyakan satu hal kepada Bung Karno. ‘Apa yang melandasi kita harus memproklamasikan Indonesia?’. Kemudian, Bung Karno menjawab, ‘yang menjadikan kita Indonesia adalah kesamaan nasib’,” tutur Sahabuddin Kasim yang juga mantan kanwil Kemenag Sulbar
“Jadi harus dipahami bahwa Indonesia lahir dari persamaan. Kesamaan nasib dijajah oleh kaum kolonial,” imbuhnya.
KaKanKemenag Kab. Mamuju tengah yang juga didaulat memberikan sambutan Bapak mengatakan bahwa Kita semua adalah Garda terdepan dalam memberikan pencerahan kepada Ummat. Terlebih lagi dimasa pandemi covid-19 kita harus mengedepankan kebersamaan untuk menjaga prokes sesuai anjuran menteri agama RI disingkat 5 M” tutur Drs. H. Mahmuddin, M.Si
Diakhir dialog Kasubag Ortala dan Kub kanwil Kemenag Sulbar Muh. Abidin S.Ag.MM. selaku host memandu jalannya kegiatan menuturkan sambil menutup acara ini bahwa” salah satu indikator pelaksanaan kegiatan ini adalah menjaga komitmen kebersamaan dalam kabangsaan, serta toleransi, anti kekerasan, akomodatif terhadap segala nilai-nilai kebudayaan ( kearifan lokal ) yang diramu dalam dialog lintas agama dan budaya hari ini.”imbuh bapak Muh. Abidin selaku penanggung jawab kegiatan.”
Perlu diketahui bahwa Kegiatan yang menghadirkan Narasumber Kabid Bimas Islam, Pembimas Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Ketua FKUB Prov. sulbar, DPP Pusat GP Ansor, Kasubbag Ortala & KUB, Kasubbag Perencanaan dan tokoh-tokoh lintas agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha,) sebagai peserta. (Hamma)