Kepala Desa Kolobolon Sikapi Kasus Penganiayaan Valen Anabokai

Kepala Desa Kolobolon Sikapi Kasus Penganiayaan Valen Anabokai

494 views
0
SHARE

Suara Indonesia News – Rote Ndao. Ezaf Mbuik, Kepala Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan pernyataan resmi terkait kasus penganiayaan yang menimpa Valen Anabokai pada tanggal 15 Juli 2023 lalu.

Kasus ini melibatkan identitas Rivaldo Tasilima (18)  Tuabuna, 18 Oktober 2004, berdomisili di Tuabuna, RT/008, RW/004, Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao kepada media ini, MInggu 22 Oktober 2023

Ezaf Mbuik memberikan penjelasan tentang kejadian tersebut. Pada malam tanggal 15 Juli 2023, sekitar pukul 11 malam, ia mendapat laporan dari seorang warga, Yusuf Syem, mengenai insiden di rumahnya.

Yusuf Syem menyampaikan bahwa seorang pemuda dari  Oematamboli telah membawa lari Lita Fanggidae, dan saat itu, Lita belum juga kembali ke rumahnya.

Mbuik bersama Yusuf Syem segera menuju tempat kejadian, di mana sejumlah anak-anak berkumpul di meja biliard milik Yusuf Syem dan sedang terlibat pertengkaran. Sebelumnya, sudah ada laporan bahwa Lita Fanggidae belum pulang ke rumah, dan saudara kandung Lita, yakni Adiaksa Fanggidae, serta sepupu nya Rivaldo Tasilima, tengah mencari Lita.

Pada saat yang bersamaan, Valen Irwansa Anabokai muncul membawa Lita Fanggidae dari arah utara.

Rivaldo Tasilima, yang tengah mengisi bensin di rumahnya, melihat keduanya lewat dan bertanya kepada Valen Anabokai mengenai keberadaan adik perempuan mereka yang baru pulang larut malam. Pertanyaan Rivaldo dijawab dengan perkataan kasar oleh Valen Anabokai.

Akibatnya, Rivaldo Tasilima yang emosional langsung memukul Valen Irwansa Anabokai. Pertengkaran antara keduanya berlangsung sejenak, berdekatan dengan anak-anak yang sedang bermain biliard. Anak-anak tersebut memisahkan mereka dan membawa keduanya ke rumah Yusuf Syem untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Setelah Kepala Desa Kolobolon, Ezaf Mbuik, tiba di lokasi, ia menghubungi orang tua Valen Irwansa Anabokai dan orang tua Lita Fanggidae untuk berkumpul di rumah tersebut.

Mbuik menyampaikan bahwa pihak Rivaldo Tasilima bersedia membayar kompensasi berupa hewan dan beras sesuai dengan adat untuk menyelesaikan kasus ini secara damai.

Namun, pihak keluarga Lita Fanggidae juga ingin menuntut nama baik karena Lita Fanggidae telah dibawa ke dalam hutan oleh Valen Irwansa Anabokai dari jam 08.00 malam hingga jam 11:16 malam.

Mbuik bertanya mengapa Lita dibawa ke dalam hutan, dan mereka mengklaim bahwa mereka melihat cahaya senter dan khawatir akan diserang, sehingga melarikan diri ke hutan.

Lita Fanggidae sendiri menjelaskan bahwa ia telah berteriak di dalam hutan, tetapi Valen Anabokai menutup mulut Lita, dan Valen Anabokai langsung memboncengnya untuk mengantarnya pulang, sedangkan temannya yang membawa motor diharuskan berjalan kaki.

Rivaldo Tasilima, yang melihat keduanya, memutuskan untuk mengikutinya.

Kepala Desa Kolobolon, Ezaf Mbuik, menyoroti insiden ini dengan pertanyaan kepada semua pihak terlibat dan mencari solusi damai sesuai dengan adat.

Pihak berwenang akan terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan penyelesaian yang adil.

Reporter: Dance Henukh

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY