
Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Kerabat Kesultanan Cirebon yang terdiri dari Keraton Kanoman, Kraton Kacirebonan dan Kraton Kaprabonan juga dari keturunan Matangaji yang tinggal di wilayah Cirebon prihatin dengan kondisi Keraton Kasepuhan yang bukan keturunan langsung dari Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati pendiri Kesultanan Cirebon, keprihatinan itu menjadi sarana untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan perwakilan seluruh kerabat famili Kesultanan Cirebon.
Diwakili oleh jurubicaranya P. H. Tommy Iplaludin Dendabrata, SPd. MM., melakukan acara do’a bersama di Astana Gunung Jati (Selasa, 25 agustus 2020 lalu.Red) membacakan pernyataan sikap bahwa Lukman Zulkaedin tidak layak dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV karena bukan keturunan dari Syekh Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati pendiri Kesultanan Cirebon.
Pasalnya saat Sultan Matangaji Sultan Sepuh V Kraton Kasepuhan wafat dibunuh Belanda, oleh penjajah Belanda diangkatlah Ki Muda abdi dalem sebagai Sultan Sepuh VI yang bukan berasal dari Keturunan Sunan Gunung Jati. Maka secara otomatis keturunan Sultan Sepuh VI sampe terakhir Sultan Sepuh XIV bukan trah dari silsilah Kesultanan Cirebon.
Minggu siang (30 agustus 2020) saat diadakan penobatan Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV, kerabat Kesultanan Cirebon mendatangi Keraton Kasepuhan untuk berdialog dan berdiskusi mengenai silsilah Sultan Sepuh yang sebenarnya. Tidak hanya kerabat Kesultanan Cirebon yang datang tapi juga dari kalangan santri dan jawara Kraton turut hadir sambil bersholawat nabi.

Saat menuju pintu gerbang Keraton Kasepuhan, rombongan dihadang dan dicegah aparat Kepolisian yang sudah berjaga-jaga untuk antisipasi adanya kekisruhan saat penobatan, sementara dibalik pintu gerbang keraton sudah berjaga-jaga anggota-anggota LSM Laskar Macan Ali pimpinan Prabu Diaz yang siap menjaga dan bertarung bila barikade polisi jebol.
Dialog tidak menemui hasil akhirnya rombongan kerabat Kesultanan Cirebon dengan jurubicara P. H. Tommy Iplaludin Dendabrata, SPd., MM., membacakan pernyataan sikap dari kerabat Kesultanan Cirebon yang isinya 3 poin, pertama meluruskan nasab keturunan Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, kedua Kerabat Kesultanan Cirebon tidak bertanggungjawab dan tidak mengakui penobatan Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan karena bukan nasab atau keturunan langsung dari Syekh Syarif Hidayatullah, dan ketiga meminta Pemerintah RI baik pusat maupun daerah tidak terlibat dan tidak berpihak dalam urusan keluarga besar Kesultanan Cirebon.
Sementara di gedung dalam kraton dapat info walaupun ada insiden kecil hadirnya Rt. Mawar dengan rombongan dari Kerabat Kesultanan Cirebon yang berteriak lantang diantara undangan yang hadir mengingatkan Lukman Zulkaedin bukan keturunan langsung dari Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, penobatan Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan tetap berlangsung, acara dihadiri H. Imron, MAg., Bupati Cirebon dan Ridwan Kamil, ST., MT., Gubernur Jawa Barat.
Usai pernyataan sikap rombongan Kesultanan Cirebon langsung membubarkan diri dan media menemui P. H. Tommy I. Dendabrata, SPd., MM., Patih Keraton Kacirebonan dan menjadi jurubicara kerabat Kesultanan Cirebon di bangsal Keraton Kanoman usai menerima kunjungan dari kerabat kerajaan yang datang dari luar jawa.
P. H. Tommy menjelaskan seharusnya pernyataan sikap tidak dibacakan di jalan di luar keraton tapi karena kondisi tidak memungkinkan dan kami tidak mau ada tindakan anarkis maka pernyataan sikap dibacakan, dengan tegas P. Tommy mengungkapkan “Kami menolak penobatan Lukman Zulkaedin, walaupun dia tetap dinobatkan menjadi Sultan.”
Langkah selanjutnya akan dibentuk dewan famili Kesultanan Cirebon yang akan bermusyawarah untuk menentukan langkahnya seperti apa ke depan, berlanjut ke jalur hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan akan dibahas oleh dewan famili dan saat ini belum terbentuk, “jadi bukan dari inisiatif saya pribadi tapi hasil musyawarah dewan famili.”
Media berhasil juga berbincang singkat dengan Rt. Mawar Kartina, SH., MH., adik Sultan Saladin dari keraton Kanoman, dari wajahnya yang lelah dan ikut menerima kedatangan tamu kerabat kerajaan dari luar jawa, Sulawesi, Maluku, Sumatera juga dari Bali yang berkunjung ke keraton Kanoman usai menjadi tamu undangan Keraton Kasepuhan. Rt. Mawar menjelaskan rombongan kerabat Kesultanan Cirebon datang ke keraton Kasepuhan untuk mengingatkan Lukman Zulkaedin untuk tidak menobatkan diri menjadi Sultan Kasepuhan karena bukan nasab atau keturunan Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati. Rt. Mawarpun sempat berada di lokasi penobatan dan berteriak lantang untuk tidak melanjutkan penobatan tersebut.
Menyikapi penobatan Lukman yang dilanjutkan, Rt. Mawar menjelaskan akan dibahas oleh para famili Kesultanan Cirebon langkah selanjutnya baik secara hukum atau lainnya, pastinya kerabat Kesultanan Cirebon tidak mengakui Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan, Rt. Mawar berharap pada Pemerintah untuk tidak terlibat dan intervensi atas permasalahan Keluarga besar Kesultanan Cirebon. (Hatta & Hans)