Suara Indonesia News – Kabupaten Kuningan. Diakhir tahun anggaran 2023, Badan Kesbangpol Kabupaten Cirebon mengadakan kegiatan acara Pembentukan Character Building dan Outbond untuk ormas dan LSM yang ada dan terdaftar di Pemerintah kabupaten Cirebon, pelaksanaan dilakukan di Resort Prima Sangkanurip Kabupaten Kuningan (Rabu, 15-11-2023).
Acara dilakukan dari pagi dengan berbagai acara yang dilakukan secara terbuka di halaman dan area resort, ketika media datang dan ke lokasi acara sedang berlangsung acara permainan yang dilakukan oleh peserta. Lalu masuk ke salah satu aula dan dilanjutkan dengan pembagian doorprize dengan mengajukan pertanyaan salah satu pertanyaan yang muncul adalah siapa nama lengkap Bupati Cirebon, juga berapa jumlah desa dan kelurahan di kabupaten Cirebon, untuk jumlah desa dan kelurahan beberapa peserta yang mencoba menjawab tetapi salah dan akhirnya dijawab oleh moderator.
Usai acara dan sedang dilakukan pembagian uang akomodasi bagi peserta, media mencoba mendekati Nn ketua pelaksana kegiatan dan meminta waktu untuk wawancara, bukan dijawab dengan kata yang santun malah marah dengan nada kasar dan sombong seakan tidak ada yang berani melawan, disaksikan rekan media yang hadir berjumlah 9 orang dan mengatakan dengan sangat kasar menggunakan basa campuran, bahasa Indonesia dan daerah Cirebon “saya lagi sibuk banyak yang diurusin ini media ganggu bae, Kirik, kaya kita ora wani bae ng sampeyan kabeh, sog diekspos, saya tidak takut dan terkenal, bikin saya terkenal.”
Sayang saat Nn marah tidak ada satupun media yang memvideokan karena tercengang dengan ucapan seorang staf analisis kemasyarakatan, lalu media mengkonfirmasi pada Edwin salah satu Kabid di Kesbangpol yang ikut kegiatan tapi bukan bidang yang dipimpinnya, sementara Nia Kabid bidang organisasi kemasyarakatan tidak berkomentar diwakili Edwin, dan menjelaskan saya tidak tahu permasalahan yang ada tapi wajar saja karena kecapean dari kemarin hingga larut malam mempersiapkan kegiatan ini, juga menjelaskan berapa anggaran yang digunakan untuk kegiatan ini, berjumlah 100 juta tapi dibantah oleh Nia Kabid organisasi kemasyarakatan kalo jumlah anggaran keseluruhan 140 juta, yang 40 juta untuk honor.
Sementara awak media berhitung jumlah peserta kegiatan dari 75 ormas dan LSM yang hadir hanya 60 orang dan setiap orang diberi uang saku Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) saja, jadi 200 dikalikan 60 hanya 12 juta untuk honor, dan makan diduga berkisar harga 40 ribu perporsi karena hanya berisi nasi, sayuran, dendeng dan tempe tepung goreng plus kerupuk udang dengan jumlah pesanan diduga hanya sekitar 100 porsi berjumlah Rp 4.000.000,-(empat juta rupiah), dan ditambah karena kekurangan hingga 25 porsi lagi (25×40.000 = 1.000.000,-), total untuk makan siang diduga hanya 5 juta saja, sementara sewa saung 2 kamar untuk 2 hari, per saung di bungalow Kuwu menurut update online harga hotel Prima Resort Kuningan seharga Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), kalo 2 bungalow kuwu room hanya Rp 3.000.000,- ( Tiga juta rupiah). Jadi diduga anggaran yang digunakan hanya 12 juta untuk uang saku peserta yang hadir, 5 juta untuk makan siang dan sewa 2 room Rp 3 juta, berjumlah total Rp 20 juta saja, sementara yang dianggarkan menurut salah satu staf Kesbangpol berjumlah total Rp 140 juta, kemanakah sisa uang anggaran yang ada?
Lalu saat terakhir uang akomodasi peserta sudah selesai lalu media menemui Nn meminta klarifikasinya kenapa dan ada apa sampe marah dan keluar kata kasar “Kirik, saya tidak takut diekspos dan terkenal karena itu.”
Dengan bahasa yang lemah karena faktor kecapean Nn menjelaskan karena dari kemarin mempersiapkan ini dan saya “cape dan minta maaf atas kejadian tersebut.”
Salah satu peserta acara dari LSM dan juga pengacara yang tidak mau disebut namanya, menjelaskan pada awak media tidak pantas seorang ketua panitia berkata kasar seperti itu apalagi dalam sebuah acara walaupun sudah selesai dan untuk diwawancarai, seharusnya bahasa sopan dan beretika yang muncul sementara ini sih bukan bahasa pejabat walaupun belum jadi Kabid ataupun pejabat tapi kan sudah dipercaya sebagai ketua Penyelenggara kegiatan ini. (Hatta)