Suara Indonesia News – Cirebon. Menanggapi Viralnya salah satu postingan video keluarga pasien di media sosial Facebook ” Kang Top ” tentang buruknya salah satu pelayanan di salah satu poliklinik yang ada di RSUD Arjawinangun tepatnya di poliklinik kulit dan kelamin RSUD Arjawinangun. Pada hari rabu 13 April 2022. Senin (25/04-2022)
Berawal dari salah satu orang tua pasien tersebut datang untuk berobat penyakit kulit orang tua nya pada hari rabu, 13 April 2022 lalu pada pukul 10.00, wib siang hari dan baru terlayani pada pukul 11.56 kurang lebih nya menurut penjelasan dari tulisan postingan tersebut, di Karenakan keterlambatan dokter dalam penanganan terhadap pasien dan membentak sang pasien yaitu ibu dari saudara toip yang membuatnya naik pitam / emosi.
Menurut dr. Dewi Damayanti wadir pelayanan dan pendidikan RSUD Arjawinangun menerangkan kepada awak media yang mencoba mengklarifikasi prihal kejadian tersebut. Ada beberapa poin yang di sampaikan kepada para awak media yang meliput sebagai berikut :
- Bahwa yang di tayangkan dalam video yang beredar tidak semua benar.
- Pihak rumah sakit langsung merespon dan menyikapi atas keluhan keluarga pasien terhadap pelayanan di poli kulit, atas laporan tersebut pihak rumah sakit melalui komite sub etik dan profesi sudah memanggil dokter tersebut untuk di mintai klarifikasi atas pengaduan tersebut.
- Di ketahui bahwa dokter yang bersangkutan sedang sakit, dan karena sakitnya itu dokter yang bersangkutan lupa memberi tahukan kepada manajemen sehingga terjadilah permasalahan di pelayanan khususnya pelayanan poli kulit dan kelamin atas keterlambatan dokter datang ke rumah sakit.
- Walaupun dalam kondisi masih sakit dokter tersebut tetap datang ke rumah sakit dan dokter tidak memarahi pasien berobat hanya menjelaskan keterlambatan dirinya datang ke rumah sakit karena sakit, serta semua pasien tetap mendapatkan pemeriksaan dari dokter yang bersangkutan.
- Atas kejadian tersebut pihak manajemen rumah sakit sudah meminta maaf atas kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada keluarga pasien.
“Semua sudah kami sampaikan dan jelaskan kepada pihak keluarga pasien di hari itu juga dan di lihat oleh kami keluarga pasien sudah menerima akan penjelasan dari kami, namun entah apa yang terjadi salah satu keluarga pasien mengunggah video tersebut di media sosial Facebook dengan laman ” Kang Toip ” dengan narasi yang menurut kami tidak semua benar “, ungkap dr. Dewi Damayanti. (Sendi)