Suara Indonesia News – Gresik. Dalam rangka road show kegiatan ‘Sapa Petani’ menyerap aspirasi dengan para petani, pada Selasa (28/09/2021), Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menyambangi petani di Dsn. Rayung Ds. Turirejo Kec. Kedamean.
Turut hadir Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), didampingi Kepala Dinas Pertanian Gresik Ir. Eko Anindito P., Perwakilan dari Petrokimia selaku Produsen Pupuk, Petrokayaku dan Petrosida sebagai Produsen Pestisida, Perwakilan dari Bank BNI, Forkopincam Kedamean Camat Arifin SE. MM., Kapolsek Kedamean AKP H. Ali Syaiful SH. MH., Danramil 0817/03 Kedamean Kapt Inf M. Zainuddin SH., Kepala Dinas Pertanian Kedamean Rofik, Staf Kec. Kedamean, Perangkat Desa Turirejo serta Ketua Gapoktan dan Poktan desa turirejo Kusnan.
Camat Kedamean Arifin menyampaikan, kegiatan ‘Sapa Petani’ ini adalah yang telah bekerja keras dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan, bahwa Kabupaten Gresik mendapat penghargaan Abdi Tani dari 8 Bupati termasuk Kab. Gresik.
Kecamatan Kedamean merupakan salah satu daerah penopang peningkatan produktivitas padi/surplus padi di Kabupaten Gresik. “Dengan besar lahan sebesar 6.400 ha dan luas lahan padi 3.40p ha, Kecamatan mampu menghasilkan padi sebanyak 6,5 ton per hektar,” kata Camat Arifin dalam sambutannya.
Yang perlu di perhatikan adalah bahwa petani saat Musim panen awal ini akan mengendalikan hawa tikus. “Mudah-mudahan dengan kegiatan ‘Sapa Petani’ ini kita akan lebih paham permasalahan yang ada di bawah dan ada solusi pemecahan bagi para petani,” ucap Camat Kedamean.
Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga atas kerja keras petani dalam usahanya untuk pemenuhan pangan sehingga Kabupaten Gresik meraih penghargaan Abdi Bakti Tani.
Penghargaan Abdi Bakti Tani yang saya terima kemarin, sejatinya adalah penghargaan kepada njenengan semua Bapak Ibu tani Kabupaten Gresik. “Terima kasih atas upayanya dalam peningkatan produktivitas Padi,” ujar Gus Yani disambut tepuk tangan petani Dsn. Rayung Ds. Turirejo.
Disamping permasalahan klasik dunia pertanian seperti ketersediaan pupuk, kualitas benih, serangan hama, permodalan dan harga waktu panen raya, Gus Yani juga menggaris bawahi mengenai ketersediaan lahan pertanian. Dengan kemajuan daerah, banyak lahan yang dialih fungsikan dari yang peruntukannya untuk lahan pertanian, tetapi nyatanya dialih fungsikan menjadi fungsi lain. “Jangan sampai kemajuan suatu daerah menggerus lahan pertanian,” jelas Gus Yani.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Pemerintah Daerah bersama DPRD Kabupaten Gresik sedang bersama – sama menggodok peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah, yang tujuannya untuk menjaga luas lahan pertanian agar tidak semakin berkurang di wilayah Kabupaten Gresik. “Sektor pertanian ini tidak boleh diremehkan, terbukti di masa pandemi seperti saat ini, sektor pertanian adalah sektor yang bisa bertahan menembus keterbatasan yang ada,” tandasnya.
Disamping itu, Gus Yani juga memberikan apresiasi kepada petani yang memiliki inovasi dalam bidang pertanian. Salah satunya adalah penanaman komoditas selingan yang bisa ditanam setelah masa panen.
“Tanaman selingan ini merupakan nilai tambah bagi petani, tentunya dipilih tanaman yang minim resiko, seperti Tembakau di Balongpanggang atau Bawang seperti disini,” pungkasnya. (Hari R)