Suara Indonesia News – Cirebon. Pemandangan jalan rusak parah dan berlubang sangat besar disertai genangan air di ruas jalan penghubung antara Kecamatan Lemah Abang – Kecamatan Karang Sembung tepatnya di Jl. Raya Pande depan SMA NU Lemah Abang menambah catatan buruknya kondisi jalan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Hal ini dapat dilihat bahkan bisa menjadi pemandangan yang mengerikan bagi pengguna jalan yang melintasi di ruas Jalan tersebut. Bukannya merasa aman dan nyaman saat berkendara, justru seolah dipaksakan melewati rintangan dan tantangan bagi pengguna jalan bak mengarungi arum jeram, Selasa (23/02-2021).
Dengan Kondisi demikian salah satu aktivis Cirebon timur, Kurniawan yang merupakan staf di LSM Barisan Rakyat Indonesia ( BARAK) Markas Daerah Kab.Cirebon Menurutnya di ruas jalan tersebut kerap terjadinya kecelakaan sampai terjatuh dari luka ringan sampai luka berat. Kami dari LSM BARAK menuntut kepada Bupati Cirebon serta dinas – dinas terkait agar membuka mata lebar – lebar serta cepat tanggap untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut. Jangan sampai menunggu banyak nya korban berjatuhan dari penggunaan jalan.
Sebab kondisi seperti ini sudah lama tanpa adanya tindakan dari Pemerintah daerah, tegas Kurniawan.
Sambung Kurniawan, Lantas ke mana saja mereka para pemangku jabatan baik dari tingkat daerah, provinsi bahkan pusat dalam menyelesaikan permasalahan kondisi jalan di Kabupaten Cirebon. Jangan sampai saling mengandalkan dan saling menyalahkan hanya untuk menutupi alasan yang bodoh.
Sudah berbagai keluhan yang diaspirasikan masyarakat kepada beberapa awak media terkait kondisi jalan di Kabupaten Cirebon, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan respons dari para pemangku jabatan.
Sementara menurut Eko Handoko (45th), salah satu aktivis lingkungan warga Desa Karang Suwung, Kecamatan Karang Sembung, yang sering melintas di ruas jalan tersebut mengatakan, saat pencalonan saja mereka menebar janji – janji manis, akan ini akan itu , mau prioritaskan pembangunan dan sebagainya, akan tapi setelah terpilih dan duduk menjabat Dewan mereka pura-pura tuli, pura-pura buta, pura-pura lupa akan janji manisnya.
“Padahal kalau saja mereka sadar penghasilan mereka yang besar itukan dari uang rakyat. Kalau mereka merasa persoalan kondisi jalan bukan kewenangannya setidaknya mereka kan bisa membantu andil untuk ikut menyalurkannya kepada yang lebih berwenang, minimal menyisihkan tenaga pikiran dan penghasilannya untuk sekadar membenahi kondisi jalan rusak walaupun itu sifatnya sementara, dan saya ras gampang itu,” ungkapnya kepada wartawan. (Sendi)