Suara Indonesia News – Aceh Singkil. Perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) akan menanamkan investasi USD 500 juta atau setara Rp 7,19 triliun di Aceh. Pemerintah dan investor pun telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk proyek khusus tersebut di Jakarta.
Mendapat kabar tersebut, Ketua Lsm. Komunitas Peduli Pembangunan Aceh Singkil ( KPPAS) SL. Kabeakan menyampaikan Apresiasi kepada Pemerintah Aceh Singkil yang terus melakukan Loby dan upaya yang Kongkrit melalui Penerintah Provinsi maupun Pusat,sehingga atas kerja keras tersebut,Pengusaha Kelas Dunia dari Uni Emirat Arab (UEA) Mau Berinvestasi Di Pulau Banyak di Bidang Destinasi Wisata. Demikian Di Sampaikan kepada Media ini Minggu (7/3/2021) di Singkil.
Ia menambahkan di samping memberi Apresiasi kepada Pemerintah Aceh Singkil Ia juga meminta kepada Masyarakat untuk Bersyukur dan Berdoa kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa agar Investor yang telah menandatangani Kesepakatan tersebut tidak berubah lagi.
Lanjut Kabeakan, Ia juga meminta kepada Tokoh, Aktifis, Mahasiswa juga Pengamat jangan memberi Statemen yang aneh aneh atau Narasi menduga duga, dengan Statement ” mungkin ada keinginan lain dari Pihak Investor tersebut mencari Sumber Alam lain di Aceh Singkil, dan Narasi seperti ini dapat menjadi bumerang dan menimbulkan Saling curiga antara Pemerintah Aceh dan pihak Investor,” Ucapnya.
Kemudian Kabeakan juga meminta kepada Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Aceh Singkil terkait Regulasi Perizinan maupun pembebasan Lahan harus terintegrasi dengan baik dan cepat dan tidak bertele tele, Ranah ini merupakan hal prinsipil bagi Investor apalagi sekelas Pengusaha Uni Emirat Arab (UEA ) kemudian seluruh Leading Sektor yang berkaitan dengan Administrasi Mulai dari Pembebasan Lahan,Perijinan juga Keamanan wajib jadi Prioritas,” Harapnya.
Di bagian lain Kabeakan mengatakan, kerjasama antara Pemerintah Aceh dengan UEA diharapkan dapat menjadi leading sector, sekaligus mampu menggerakkan sektor industri lainnya. Karena jarak penerbangan Abu dhabi dengan Aceh hanya sekitar lima jam.
“Aceh sangat layak menjadi tempat Investasi UEA mengingat lokasi yang sangat dekat dan juga kesamaan budaya. Jalinan kerjasama ini akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi khususnya Masyarakat Aceh Singkil di masa mendatang karena Aceh Singkil saat ini masih berpredikat sebagai Kabupaten termiskin dari 23 Kabupaten,/Kota di Provinsi Aceh,”pungkasnya. (Salomo)