Suaraindonesianews-Jakarta, Empat Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah berhasil dibebaskan dari penyanderaan oleh kelompok milisi Filipina, pada Rabu (11/5) lalu, tiba di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdana Kusumah Jakarta, Jumat (13/5) siang. Kedatangan keempat ABK yang bekerja untuk kapal tunda TB Henry dan tongkang Cristi itu disambut langsung Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Keempat WNI tersebut adalah Moch Aryani dari Bekasi Timur, Jawa Barat; Loren Marinus Petrus Rumawi dari Sorong, Papua Barat; Dede Irfan Hilmi dari Ciamis, Jawa Barat, dan Samsir dari Palopo, Sulawesi Selatan. Mereka dipulangkan ke tanah air dengan menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737 dari Filipina.
Menurut MenluRetno Marsudi, keempat WNI tersebut akan langsung menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, keempat WNI tersebut akan diserahkan kepada keluarga masing-masing oleh pemerintah yang akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
“Keluarga sudah mendapatkan informasi mengenai kedatangan para ABK. Apabila semuanya berjalan lancar, maka pemerintah yang akan diwakili oleh Kementerian Luar Negeri akan menyerahkan ke keluarga,” jelas Retno seraya menambahkan, acara serah-terima kepada pihak keluarga rencananya akan dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Jumat (13/5) sore ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kapal TB Henry milik PT Global Trans-Energy yang diawaki keempat WNI ABK tersebut dibajak oleh kelompok milisi dari Filipina di perairan Zamboanga wilayah Malaysia. pada 15 Maret 2016 lalu. dan disandera di Sulu, Filipina. Kapal dibajak dalam perjalanan pulang dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
Selain empat WNI tersebut ada enam WNI lain di dalam kapal tersebut, meskipun satu WNI tertembak, namun mereka berhasil diselamatkan patroli Malaysia dan dibawa ke Tawau, Sabah, Malaysia.
Pembebasan keempat ABK WNI itu sendiri, telah diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/5) petang. “Akhirnya 4 ABK WNI yang disandera sejak 15 Maret lalu sudah dapat dibebaskan. Keempat WNI tersebut dalam keadaan baik,” kata Presiden Jokowi, yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Presiden, operasi pembebasan ini merupakan salah satu hasil dari implementasi pertemuan trilateral, yang diikuti oleh Menlu RI dan Panglima TNI, Menlu dan Panglima Malaysia, dan Menlu dan Panglima Filipina, di Yogyakarta, pada 5 Mei lalu. (ES/SI)