Suara Indonesia News – Aceh, Muzakir Manaf, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sekaligus Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) atau yang sering di sapa dengan “Mualem” kembali menyatakan sikap yang meghebohkan masyarakat Aceh pada khususnya,
Dalam sebuah video singkat yang beredar sejak Selasa (11/6/2019) malam, Mualem menyatakan sikap berbeda dari sebelumnya yang mengklarifikasi pernyataannya terkait keinginan referendum untuk Aceh yang disampaikannya di acara peringatan kesembilan tahun wafatnya Wali Neugara Aceh, Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka puasa bersama di Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) lalu.
Isu yang beredar di masyarakat Dalam beberapa waktu terakhir, banyak muncul pernyataan negatif dan positif terkait pernyataan Muzakkir Manaf saat Haul Hasan Tiro pada akhir Mei yang lalu,
Dengan alasan itu, pria yang akrab disapa Mualem kemudian membuat klarifikasi.
“Dengan alasan itu, Mualem pada dasarnya ingin menjelaskan kembali statemen beliau, oleh karena itu Mualem membuat video klarifikasi,”
Dalam sebuah video singkat yang kini beredar luas, pria yang akrab disapa Mualem ini menyebutkan pernyataan referendum yang ia sampaikan itu bukanlah mewakili rakyat Aceh secara keseluruhan, melainkan pernyataan spontan dirinya pribadi.
Ia mengatakan, dirinya selaku Ketua Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh, pernyataan referendum yang dia sampaikan beberapa waktu lalu dalam acara haul meninggalnya Hasan Tiro adalah pernyataan spontan.
“Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada acara peringatan haul meninggalnya Muhammad Hasan di Tiro. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro NKRI,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh dalam vidioe tersebut.
Dalam video klarifikasi tersebut, Mualem berharap Aceh ke depan harus lebih maju, membangun Provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
“Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca MoU Helsinki akan saya buat surat tersendiri guna membuat menuntaskan butir-butir MoU helsinki ke depan,” tambahnya,
Sebagaimana diketahui, pada peringatan haul meninggalnya Muhammad Hasan di Tiro, Mualem mengeluarkan komentar yang mengejutkan terkait kondisi Indonesia yang semakin hari semakin memperihatinkan.
Dan setelah pernyataan tersebut banyak tanggapan dari tokoh-tokoh aceh dan semua kalangan baik dari pejabat daerah,nasional asal Aceh,lembaga dan ormas mendukung wacana referendum,dan pada beberapa hari yang lalu juga dewan perwakilan rakyat (DPRK) kabupaten/kota, lhokseumawe dan aceh utara menyatakan sikap setuju dengan pernyataan mualem itu, Saat itu, Mualem menyinggung keadaan politik lalu menyebut solusi referendum.
“Keadilan entah ke mana, demokrasi entah ke mana, jadi Indonesia ini sudah di ambang kehancuran, maka Pak Pangdam saya minta maaf, mungkin Aceh ke depan lebih baik referendum saja,” kata Mualem.
Pernyataan ini pun kemudian mendapat tanggapan negatif dan positif, diantaranya tanggapan yang mengingatkan agar Mualem memperhatikan kembali butir perjanjian alias Mou Helsinki antara Aceh dan Pemerintah Indonesia. (Manzahari)