Panen Raya Kelengkeng New Cristal: Bupati Konawe Canangkan Transformasi Ekonomi Pertanian Berbasis...

Panen Raya Kelengkeng New Cristal: Bupati Konawe Canangkan Transformasi Ekonomi Pertanian Berbasis Komoditas Unggulan

81 views
0
SHARE

KONAWE, SUARA INDONESIA NEWS | Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, memimpin Panen Raya Kelengkeng New Cristal di Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedo, pada Rabu (10/9/2025). Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting pencanangan transformasi ekonomi pertanian di Kabupaten Konawe, dengan kelengkeng sebagai salah satu komoditas unggulan.

Dalam pidatonya yang penuh semangat dan diselingi candaan khas, Bupati Yusran menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kepala Desa Lalombonda, Budiarto, SE, yang berhasil mengubah hobi menanam kelengkeng sejak 2017 menjadi pelopor agribisnis buah unggulan. “Dulu dikatain tidak bakal berbuah, eh sekarang manis-manis. Ini bukti kalau petani kita punya hati, punya tekad, dan punya mimpi besar. Ini bukan sekadar panen, ini gerbang ekonomi baru untuk masyarakat!” tegas Bupati disambut tepuk tangan meriah.

Bupati Yusran menekankan bahwa Kelengkeng New Cristal memiliki nilai ekonomi tinggi, setara dengan apel di mata pasar. “Ini buah elite. Kalau ke acara resmi provinsi atau kementerian, pasti ada kelengkeng. Dan menariknya, buah kelengkeng dibeli oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Ini peluang besar!” ungkapnya.

Strategi “Kawasan Tematik Berbasis Potensi Desa”

Pemerintah Kabupaten Konawe, lanjut Bupati, mengusung strategi “Kawasan Tematik Berbasis Potensi Desa”. Berbeda dengan daerah lain yang mungkin fokus satu desa satu komoditas, Konawe akan mengembangkan satu kecamatan dengan satu komoditas unggulan. “Amonggedo? Ya Kelengkeng! Plus durian, dan plus sapi!” jelasnya. Ia meminta para kepala desa se-Amonggedo untuk segera memberikan data akurat mengenai potensi lahan dan ternak kepada dinas terkait, memastikan program pemerintah tepat sasaran.

Salah satu program strategis adalah penguatan Koperasi Desa Merah Putih. Bupati Yusran berharap koperasi ini dapat menjadi pemasok utama untuk Program Makan Bergizi Gratis (BMG) yang akan menyasar 33 dapur di Konawe hingga Desember 2025. “Kalkulasinya, satu dapur butuh 4 ekor sapi per minggu. Kalau 33 dapur? Bisa 120 ekor per bulan! Bayangkan uang yang berputar di petani kita. Belum lagi kebutuhan buah, sayur, telur, ayam. Ini peluang emas!” serunya.

Tantangan Irigasi dan Potensi Peternakan Sapi

Meskipun demikian, Bupati tidak menampik tantangan utama pertanian di Amonggedo, yaitu keterbatasan irigasi. “Bendungan tahun 80-an sulit menyuplai air ke sini. Elevasinya beda, dikisaran 25-30 meter. Jadi kita bangun embung-embung kecil,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa tahun ini akan ada bantuan normalisasi saluran irigasi. Ia mendesak Dinas PU, Dinas Pertanian, dan BPMD untuk bekerja keras mengatasi masalah ini.

Selain kelengkeng, sektor peternakan sapi juga menjadi fokus. Bupati Yusran memaparkan potensi keuntungan. (Editor SIN)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY