Pemdes Jamblang Gulirkan BLT ke 6 Dana Desa Tahap 2

Pemdes Jamblang Gulirkan BLT ke 6 Dana Desa Tahap 2

288 views
0
SHARE
Yoyon Kristiyanto Kuwu Desa Jamblang usai memberikan BLT ke 6 dana desa tahap 2.

Suara Indonesia News – Kabupaten Cirebon. Dana desa yang digulirkan tahun ini hampir seluruhnya digunakan untuk kepentingan penanggulangan covid, sementara pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan menjadi ambyar. Dana desa tahap 2 yang rencana bisa bangun tapi atas instruksi Menteri Keuangan dilanjutkan untuk disalurkan pada warga yang terkena dampak dan belum mendapat bantuan dari pemerintah.

Yoyon Kristiyanto Kuwu Desa Jamblang Kecamatan Jamblang menjelaskan dana desa yang digulirkan hari ini (Sabtu, 24/10/2020) merupakan yang ke 6 dari Dana desa tahap 2, jumlah penerima tetap dari awal sebanyak 157 kpm, dengan uang yang diterima sejumlah Rp. 300.000,-. Belum ada pengurangan jumlah kpm, tapi untuk dana desa tahap 3 yang akan digulirkan lagi berencana akan ada pengurangan jumlah penerima.

Hal itu disebabkan tahap 3 hanya berjumlah 20 persen saja, dibagi tiga kali pemberian BLT dengan nominal Rp. 300 ribu. Jelas tidak cukup dari total dana desa berjumlah Rp. 957 juta. Belum untuk pembayaran gaji RT dan RW, posyandu, lembaga-lembaga desa yang ada dan BPD.

Hasyim Purnomo Sekretaris Desa berbaju biru bertopi sedang memantau pembagian BLT yang dilakukan bendahara ke warga kpm.

Lebih lanjut Yoyon menjelaskan pengurangan jumlah kpm pasti dilakukan dengan cara mengevaluasi dan memonitor kondisi warganya secara ekonomis, pastinya dilakukan setelah musdes khusus dulu sebelum digelar.

Sementara masyarakat beranggapan dana desa semilyar itu besar banget tapi faktanya tidak mengkover seluruh kegiatan apalagi ada pandemi seperti sekarang. Contoh kita berencana mau bangun pondasi bangunan kantor desa yang dibongkar dengan menggunakan Dana desa tahap 2, tapi ada instruksi dari Kemendes untuk menggulirkan blt untuk warganya dalam 3 bulan berikutnya.

Bangunan kantor desa yang dibongkar rencana akan membutuhkan anggaran sekitar Rp. 1,5 Milyar rupiah, dari bangun pondasi hingga dua lantai. Direncanakan membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 tahunan, dengan anggaran Dana desa.

Sementara saat awal pandemi, uang yang dipakai saat itu untuk penyemprotan desinfektan, pembelian masker dan lainnya semua menggunakan dana talangan dan harus dikembalikan.

Yoyon berharap supaya pandemi cepat berakhir dan BLT yang dibagikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk persediaan pangan saat pandemi ini juga bisa digunakan membeli kuota bagi yang mempunyai anak usia belajar dan tidak untuk kebutuhan konsumtif, ungkap Yoyon menutup perbincangan. (Hatta)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY