Suara Indonesia News – Bandung, Dalam rangka HUT ZNA Bandung Chapter yang ke-20, telah terjadi pemecahan rekor dunia “The Most Fish Entry At The KOI Competition In The World” dengan jumlah 4.476 ekor dan rekor ini tercatat oleh Record Holders Republic (RHR) dalam ajang Kontes All Indonesia Koi Show 20 th Anniversary ZNA Bandung Chapter 2019.
Kontes ini memperlombakan ukuran 61 cm ke atas (best tategoi), 61 cm ke atas (male champion), 81 cm ke atas (grand champion), 71-80 cm (superior champion), 61-70 cm (mature champion), 51-60 cm (adult champion), 41-50 cm (young champion), 31-40 cm (junior uoyng champion), 21-30 cm (baby champion), serta 0-20 cm (mini champion). Ada pun yang diperlombakan adalah empat kategori, yaitu A. Gonsanke (kohaku, taisho, sanshoku, showa sanshoku, B. sakura (shiroutsuri, goshiki, kawarimona, kinginrin A, kinginrin B, kujaku, C. Tsubaki (hikarimoyamana, tancho, karomo, daitsu, dan D. Botan (hikarimujomona, asagi, shusui, bekko, hikari utsurimona, dan hi kiutsurimona.
Vice President of RHR Indonesia Lia Mutisari mengatakan, rekor dunia serupa pernah tercatat di Jakarta dengan jumlah 2.500 ekor dan di Jepang dengan jumlah 2.100 ekor.”Setelah melelaui proses verifikasi, dalam event All Indonesia Koi Show 20th Anniversary ZNA Bandung Chapter 2019 ini tercatat 4.476 fish entry dan layak dicatatkan dalam rekor RHR dengan kategori “The Most Fish Entry At The KOI Competition In The World”.
Lia berharap semoga dengan pemecahan rekor ini bisa menjadi inspirasi bagi para pecinta ikan KOI di Indonesia untuk bisa mengharumkan nama Indonesia dimata internasional.
Sementara itu Presiden ZNA Bandung Chapter sekaligus creator rekor “The Most Fish Entry At The KOI Competition In The World” Hartono Soekwanto merasa bangga dengan pencatatan rekor dunia ini. Menurut Hartono salah satu factor para peserta tertarik mengikuti kontes ini adalah kami mendatangkan 18 orang juri asal Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hongkong, sehingga penilaiannya sangat bisa dipertanggung jawabkan.”
“Kami selaku penyelenggara mengucapkan terima kasih atas dukunga peserta yang datang dari Bandung, Jakarta, Sukabumi, Ciamis, Tasikmalaya, Bekasi, Surabaya, Blitar, Tulungagung, Tangerang, dan Malaysia, para juri, sponsor dan pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, tanpa peran serta anda semua rekor dunia ini tidak dapat tercapai”, pungkas Hartono.
Tentang Record Holders Republic (RHR) :
Record Holders Republic merupakan Lembaga Rekor Dunia yang bertujuan untuk membakukan, mengautentikasi,mendaftarkan, dan mengatur catatan dunia resmi berkenaan dengan waktu, jarak, dan jumlah. Catatan yang diautentikasi akan muncul di basis data online yang dapat dicari, data tersebut akan segera muncul di RHR’s Believe The Unbelievable.
Sertifikat Rekor Dunia Resmi tersedia untuk semua catatan rekor. RHR (Record Holders Republic) memiliki kantor pusat di Amerika Serikat serta kantor cabang di beberapa negara, diantaranya Indonesia, Inggris (UK), Amerika Serikat (US), Jerman, India, Georgia serta Bangladesh. Kantor cabang di Indonesia yakni di Kota Bandung.
RHR memiliki 3 presiden, yakni Dean Gould (US) , Dr. David Adamovich (UK), dan Deddy Corbuzier (Asia). Wakil Presiden (Vice President) RHR untuk Indonesia sendiri adalah Lia Mutisari.
Berawal dari kesulitan Lembaga Rekor Dunia untuk mencari data rekor membuat beberapa pihak kecewa. Pada tahun 1966, Dean Gould diundang ke acara World Record Festival di Jerman yang diadakan oleh Ralf Laue (presiden recordholders.org). Dua tahun setelah kegiatan tersebut.
RHR dimulai.
Kolaborasi dengan Mike Barwell’s membuat (The Alternative Book of Records) membuat BOAR (The Book of Alternative Records). Dean Gould akhirnya bertemu dengan Dr. David R. Adamovich untuk memvalidasi rekor. Ide brilian David berawal dari pembuatan Magic Show yang dilanjutkan dengan perekrutan tim RHR.
RHR dibentuk pada tahun 2001, dan mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 2007 lewat media televisi nasional yang acaranya dibawakan oleh Deddy Corbuzier. Pada 10 April 2017 Lia Mutisari secara resmi ditunjuk oleh Presiden of RHR sebagai Adjudicator RHR di Indonesia.
Kemudian, pada 15 Desember 2017, Lia Mutisari ditunjuk sebagai Wakil Presiden (Vice President of RHR) oleh Presiden RHR, Dr. David R. Adamovich. RHR Indonesia bertujuan untuk mempermudah para kreatoru untuk lebih cepat dan efisien dalam meraih prestasi ditingkat dunia. (Pi)