Suara Indonesia News – Duri. Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis, terutama eksekutif mesti arib dan bijak terkait pemasangan Portal di titik nol, palang pintu keluar masuk ragam kendaraan dari dan ke kawasan Jalan Gajah Mada yang membelah dua wilayah Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir, serta akses utama ke wilayah Kecamatan Talang Muandau nun jauh ke arah timur, tenggara serta utara Kota Duri’.
Sedangkan, pengusaha dan perusahaan yang beroperasi di sepanjang Jalan Gajah Mada mesti memberikan konstribusi kepada daerah operasional, khususnya infrastruktur, Jalan yang rusak cukup parah sepanjang Jalan Gajah Mada mulai dari depan Santo Yosep hingga Firma Toba.
Itu yang mesti dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Pengusaha dan Perusahaan, tegas salah seorang tokoh masyarakat di kawasan Jalan Gajah Mada kilometer 8, Arob Purba kepada awak media Kamis kemarin, 6 Januari 2022 sore.
Kata Arob Purba, bicara soal pemasangan Portal apalagi dikunci mati di pintu masuk dan keluar Jalan Gajah Mada membawa mudorat, dan paling berdampak adalah masyarakat yang berada di kawasan dalam Jalan Gajah Mada, terutama mayarakat petani kebun sawit.
Kenapa! Harga jual beli buah sawit masyarakat petani kebun sawit bakal turun, sebab para agen membeli buah sawit petani kebun sawit bakal tak sesuai dengan harga di pasaran.
Para agen dan pengusaha pasti memikirkan cost atau uang operasional pengangkutan buah sawit dari kawasan Jalan Gajah Mada dalam hingga ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
“Pengusaha biasanya mengangkut buah sawit yang dibeli dari masyarakat petani kebun sawit pakai tronton bermuatan kisaran 25 hingga 30 ton lebih, sekarang ini pakai truk colt diesel dengan kapasitas muatan buah sawit 10 hingga 15 ton lantaran dipasang dan dikunci mati Portal.
Bisa dibayangkan cost dan uang operasional yang dikeluarkan pengusaha untuk mengangkut buah sawit tersebut, sehingga berdampak kepada harga jual beli buah sawit masyarakat petani kebun sawit,” ulasnya.
Saya bingung dengan kebijakan pemerintah terkait pemasangan Portal di palang pintu Jalan GaJah Mada, persisnya di kawasan pertigaan Sebanga Duri. Di Indonesia ini, dari Sabang hingga Merauke lagi gencar-gencar pembangunan infrastruktur jalan, di Kabupaten Bengkalis kok jalan ditutup. Hal ini yang membuat saya tak habis pikir.
“Kalau bicara soal ketahanan infrastruktur Jalan, mestinya sebelum jalan dibangun direncanakan dengan baik sesuai tonase daya dukung jalan. Itu penting perencanaan yang matang sebelum pembangunan jalan dilaksanakan. Bukankah, kewajiban pemerintah membangun infrastruktur jalan yang bagus dan berkualitas agar perekenomian dan kesejahteraan masyarakat meningkat.” Ujarnya
Tambahnya, Jalan yang seyognya berfungsi bagai urat nadi untuk penopang kesejahteraan dan kelancaran perekonomian masyrakat yang jauh dari kota.
“Dengan adanya jalan, dapat mendukung roda perekonomian masyarakat sebagai transportasi dari desa ke desa maupun dari desa ke kota untuk membawa hasil panen para petani maupun pengusaha” jelasnya.
Untuk itu, biar permasalahan Portal Jalan Gajah Mada tak berlarut-larut. Pemerintah Daerah, baik eksekutif dan legislatif mesti arib dan bijak agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan, harapnya.
Ratusan Karyawan PKS PT PCR Bakal Dirumahkan
Pemasangan Portal persis di palang pintu titik nol keluar masuk ragam kenderaan dari dan ke Jalan Gajah Mada tuai pro dan kontra.
Lantaran proyek Portal yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp199 juta tahun anggaran 2021 lalu picu polemik.
Apalagi paling berdampak dari pemasangan Portal Jalan Gajah Mada paling berdampak masyarakat, seperti petani kebun sawit, dan karyawan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Permata Citra Rangau (PCR).
Menurut Humas PKS PT PCR, Sutrisno terhitung dari Jumat, 7 Januari 2022 PKS tidak beroperasi lagi. Lantaran perusaahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit sudah tak bisa menjual CPO disebabkan buah sawit sedikit.
Itu disebabkan, dampak dari persoalan sosial terkait pemasangan Portal Jalan Gajah Mada.
Kapan lagi PKS beroperasi? Kita tidak bisa menentukan jadwal PKS kembali beroperasi, itu tergantung situasi dan kondisi dampak dari persoalan sosial dipicu pemasangan Portal Jalan Gajah Mada.
Lantaran PKS PT PCR berhenti beroperasi, ratusan karyawan PKD bakal dirumahkan. Boleh jadi bakal jadi pengangguran beberapa bulan ke depan.
Tak cuma itu, buruh angkut sehari-hari mengais rezeki di kawasan pabrik bakal gigit jari terancam tak punya penghasilan lagi disebabkan PKS PT PCR berhenti beroperasi ulah pemasangan Portal Jalan Gajah Mada.
Ditempat terpisah Sianturi pemilik Toko Sembako juga menyesalkan adanya Portal tersebut, akibatnya harga sembako yang dia jual akan berangsur naik karena muatan dari truk yang berjarak 2 KM dari Portal ke Tokonya harus dilangsir.
“Mau tak mau harga harus dinaikkan, ini akan berdampak pada jual beli, apalagi harga sawit yang di daerah Sebanga mulai turun harga hingga 200/kg,” ungkapnya mendengar keluhan warga saat berbelanja. (Mus)