Suara Indonesia News – Konawe. Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara,ST.MM., mewakili Pemerintah Daerah kabupaten Konawe bersama perwakilan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), sepakat bekerjasama dalam perekrutan penerimaan pekerja lokal konawe yang akan mendampingi 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina guna pembangunan 33 smelter baru. Kesepakatan itu tercapai usai Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara,ST.MM., bertemu dengan Manager Operasional PT VDNI, Mr Yin, Kamis (02/07-20).
Perekrutan 3.000 lebih tenaga kerja lokal (TKL) itu akan dituangkan dalam draft Memorandum Of Understanding (MoU) yang rencananya bakal ditandatangani bersama pada Senin, 6 Juli 2020 mendatang.
Gusli Topan Sabara dalam keterangan kepada media usai menggelar pertemuan tertutup dengan pihak manajemen perusahaan mengatakan, pemkab Konawe saat ini telah menyiapkan draft rancangan yang akan ditandatangani bersama dengan pihak PT VDNI. Dalam draft itu, ada beberapa poin penting terkait perekrutan pekerja lokal untuk mendamping 500 TKA asal Cina. Diantaranya, adanya pembagian tujuh klaster wilayah bagi warga lokal yang berminat untuk mendaftarkan diri sebagai pekerja di PT VDNI.
Wakil Bupati Konawe tak menyebut secara spesifik mengenai klaster wilayah itu, namun untuk klaster pertama lebih memprioritaskan serapan pekerja lokal dari tiga kecamatan di lingkar areal mega industri tersebut. Yakni warga yang berasal dari Kecamatan Morosi, Bondoala dan Kecamatan Kapoiala.
Lanjut Gusli, Klaster kedua itu sembilan kecamatan di Konawe, Klaster ketiga 18 kecamatan, Klaster keempat mencakup seluruh wilayah kabupaten daratan diluar kabupaten Konawe, Klaster kelima yakni Sultra Kepulauan. Klaster keenam yakni seluruh Sulawesi. Klaster ketujuh ialah seluruh wilayah NKRI.
Gusli menambahkan, merujuk pada pembagian klaster itu, pemkab Konawe nantinya akan selektif memilah calon pekerja lokal pendamping TKA Cina berdasarkan kode kependuduk di wilayah masing-masing calon pekerja itu berasal. Dengan begitu dirinya optimis masalah perekrutan pekerja lokal di setiap kecamatan se- kabupaten Konawe bisa terselesaikan sesuai dengan pembagian klaster yang ada.
Pemkab Konawe pun sudah minta pihak perusahaan memberikan kualifikasi yang dibutuhkan dari kuota yang akan diserap. Termasuk batas usia calon pekerja yang akan direkrut. Nantinya Pemkab Konawe juga akan membagi calon pekerja lokal itu menjadi dua kelompok, yakni pekerja skill dan non skill.
“Tugas kami selaku Pemkab Konawe sudah jelas, kita mengambil alih yang berkaitan dengan teknis administrasinya. Misalnya tentang kependudukan dan spesifikasinya, pihak PT VDNI hanya menyiapkan kuota saja sesuai kebutuhan Perusahaan,” ungkap Gusli Topan Sabara.
Sementara itu Manager Operasional PT VDNI Mr Yin menyebut, pihak perusahaan sangat menyambut baik akan kerja sama dengan pihak pemkab Konawe terkait perekrutan pekerja lokal pendamping 500 TKA Cina. Dan pihaknya juga terus berupaya dan mencari cara untuk merapikan sistem rekrutmen calon pekerja di mega industri Morosi.
Dengan kerjasama ini, kami dari pihak PT VDNI berharap agar pemkab Konawe bisa melakukan rekrutmen pekerja lokal dengan baik, tutupnya dalam dialek Mandarin yang diterjemahkan oleh HRD PT OSS. Maimun. (Red SI/YT)