Suara Indonesia News – Kota Cirebon. Sedikitnya 145 toko di kota, “Bengawan” Solo JawaTengah bernafas lega karena Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah mengembalikan uang “suka rela” yang terlanjur dikutip oleh salah satu oknum lurahnya. Saat itu juga sang Lurah harus mendapat ganjaran dari hasil perbuatan keliru yang diduga turun temurun, yaitu dengan hukuman dicopot dari jabatannya.
Berita itu langsung menjadi gempar dan viral ke seluruh jagat Nusantara. Boleh jadi perbuatan tak terpuji itu hanya salah satu yang terungkap. Wah itu itu sih lagi kena sial aja, karena perbuatan itu juga banyak dilakukan oknum-oknum sebelumnya.
Mungkin ada niat baik dari sang Lurah, uang itu terpaksa dikutip utk menambah kesra bawahannya jelang perayaan hari raya Dul Fitri, yang lazim dinanti, yaitu THR. Namun niat baik itu tak selamanya berujung baik, bila tidak dikemas dengan cara cara baik.
Sebagai warga yg punya perduli untuk ikut berperan aktif menciptakan suasana ekonomi niaga yg nyaman dan harmonis, tentu menyambut hangat kepemimpinan Gibran , sebagai gebrakan yang patut kita dukung. Kebiasaan yang tumbuh subur di kalangan wong cilik itu hanya sebagai ilustrasi yang boleh jadi terjadi di zona yang lebih luas.
Kutip mengutip itu seolah hal lumrah dan biasa. Coba kita telusur di setiap acara peringatan hari hari besar, kutip mengutip itu diduga sering terjadi.
Deskripsi singkat ini tak sedikitpun bermaksud memperkeruh apalagi turut menyudutkan sang oknum , tapi lebih bermaksud mengajak pada penulis sendiri dan bagi pembaca utk lebih memaknai arti hidup. Lebih memaknai lagi untuk apa kita dilahirkan ke dunia, kalau kita tidak berupaya untuk berguna bagi masyarakat. (Hatta)
Ditulis Djodjo Sutardjo, SE., MM., Pegiat Pendidikan Kota Cirebon.