Suara Indonesia News|Bengkalis. Antrian panjang dipenyebrangan kapal RORO Air Putih Bengkalis menuju Sei Selari Pakning kabupaten Bengkalis Riau, terlihat membludak yang dipenuhi ratusan kendaraan mobil tidak kunjung berakhir pasca Idul fitri hingga 11 April 2025.
Kuat dugaan mebludaknya antrian panjang jenis kendaraan mobil dipenyebrangan Roro tersebut, akibat minimnya kapal roro yang beroperasi hingga menimbulkan rasa kecewa masyarakat yang akan menggunakan fasilitas kapal roro tersebut.
Hal itu dijelaskan beberapa pengendara mobil yang sedang mengantri hingga berhari hari.
“Kami sudah lebih 24 jam mengantri, tapi hingga pagi ini belum juga bisa menyeberang, karena kapal yang beroperasi hanya 3 unit” ujar Tono dengan nada kesal kepada wartawan.
Nada kesal juga diutarakan oleh pengendara lain yakni, Joi. Pria itu menuding budaya antri dipenyebrangan tersebut juga tidak sportif akibat adanya beberapa oknum yang menawarkan JALUR KHUSUS untuk jenis kendaraan mobil yang hendak menyeberang.
Jalur khusus yang dimaksud yang ditawarkan oleh beberapa oknum, dikenakkan biaya sebesar Rp. 500 hingga 700 ribu untuk setiap mobil.
“Kalau mau cepat pakai jalur khusus, tapi biayanya Rp. 500 ribu, karena sangat beresiko” ujar Joi menirukan oknum yang menawarkan jalur khusus tersebut.
Pria itu juga menjelaskan, kalau perdebatan juga terjadi akibat beberapa jenis mobil yang tidak ikut antrian hendak menyebrang, namum dihalau oleh beberapa pengendara yang ikut antrian.
“Sempat ribut tadi malam, mungkin mobil yang tidak ikut antrian itu menggunakan jasa jalur khusus. Intinya kinerja Dinas perhubungan tidak becus memberikan pelayanan dipenyebrangan roro Bengkalis menuju Pakning,” kesalnya.
Kepala dinas perhubungan kabupaten Bengkalis Adi Pranoto saat dihubungi melalui sambungan Whats Appnya perihal mebludaknya jenis kendaraan mobil yang hendak menyebrang menggunakan kapal roro dari Bengkalis menuju Pakning mengatakan, kalau KMP yang beroperasi hanya 3 unit.
Disinggung perihal oknum yang menawarkan agar mobil menggunkan jalur khusus untuk cepat menyebrang, kadis perhubungan mengatakan kalau hal tersebut tidak benar.
“Tidak benar itu pak. Saran saya jangan percaya oknum yang mengaku dan meminta uang untuk menolong nyeberang tanpa antri,”, ujarnya. (Mus)