PJ Bupati Konawe Stanley, S.E., S.SiT., M.M., Sampaikan Evaluasi Kinerja Tiga Bulan...

PJ Bupati Konawe Stanley, S.E., S.SiT., M.M., Sampaikan Evaluasi Kinerja Tiga Bulan Pertama di Kemendagri RI

283 views
0
SHARE

Suara Indonesia News|Jakarta. Penjabat Bupati Konawe Stanley, S.E., S.SiT., M.M., mengikuti pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Tugas Pj Kepala Daerah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Triwulan I di Kantor Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, (15/11-24) lalu.

Evaluasi kinerja ini dilakukan setiap tiga bulan untuk mengukur keberhasilan Pj Bupati dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah. Seluruh proses pelaksanaan evaluasi kinerja Pj Kepala Daerah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel serta tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN.

Pada penilaian Pj Bupati Konawe Stanley, S.E., S.SiT., M.M., memaparkan capaian 10 indikator yang menjadi prioritas penilaian, yakni inflasi, stunting, badan usaha, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan.

Kepada awak media Suara Indonesia News, Pj Bupati Konawe Stanley, S.E., S.SiT., M.M., menjelaskan, Evaluasi kinerja triwulan pertama itu memang suatu kewajiban yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2023, pasal 18 dan dalam SK penunjukan sebagai Penjabat Bupati Konawe, memang salah-satu kewajiban yang harus dilakukan oleh Pejabat Bupati dalam rangka memberikan laporan terkait pelaksanaan kegiatan selama tiga bulan dalam pelaksanaan adminisrator pemerintahan, administrator pembangunan dan administrator pemasyarakatan. Itu poin pertama,

Yang kedua, itu melaporkan terkait sepuluh perogram strategis dalam rangka pelaksanaan kinerja pejabat Bupati selama tiga bulan pertama. Kami selaku pejabat bupati dalam hal evaluasi kinerja (EvKin) ini, merupakan Evkin triwulan pertama yang mana dari 10 program strategis itu pertama inflasi, stunting, kemiskinan ekstrim, pengangguran,BUMD, Layanan publik, layanan kesehatan, perizinan dan penyerapan anggaran. (20/11-24)

Dan alhamdulillah dari beberapa yang menjadi poin inti dalam 10 program strategis itu, pertama inflansi,  ini dari laporan hasil dinas BPS Konawe di bulan agustus awal kami menjabat Bupati itu tingkat inflasi berada di 0,88 dan di bulan september turun menjadi 0,44 dan pada bulan oktober ini malah tidak terjadi Inflasi tapi kebalikan dari inflasi yaitu deflasi sebesar 0,63. Ada penurunan sebesar 1,06 dan kalau melihat batasan kewajaran tingkat Inflasi maupun deflasi itu berada di angka plus minus 2,5.

Lanjut Stanley, namun pada akhir tahun atau bulan akhir tahun bisa ada pergeseran sampai +1 sampai -1. Artinya batasan kewajaran itu 2,5 dan bisa sampai 3,5 itulah batas kewajaran terkait dengan penaganan inflasi. Kalau Stunting kita juga mengalami penurunan dimana pada awal kami menjabat itu angka stunting di Kab. Konawe itu sebesar 4,27, namun di bulan oktober kemarin itu ada di angka 2,6 angka stunting,

Ini memang penanganan stunting ini penaganan yang secara konfrensif dilakukan beberapa OPD dalam rangka mensuport bagai mana penurunan angka stunting yang ada di Kab. Konawe. Baik yang ada di Dinas Kesehatan, BKKBN, Ketahanan Pangan, Pertanian, Sosial serta dana desa yang ada di Desa-desa se kab. Konawe, ujar Stanley.

Angka Stunting ini salah satu yang menjadi perhatian khusus bagaimana angka stunting ini betul-betul bisa zero, kenapa ini bisa jadi masalah karena kaderisasi atau generilisasi dalam rangka ketersedian sumber daya manusia, karena ini merupakan generasi pelanjut yang harus kita persiapkan dari sisi fisik maupun dari sisi intelejensinya karena masalah gizi atau stunting yang menjadi parameter karena sangat pengaruh secara siknifikan terhadap tingkat inteljensi anak, bagai mana membantu perkembangan sel otak mulai dari dia Balita sampai usia remaja dan menjadi dewasa sehingga betul-betul menjadi perhatian kita bersama inflasi dan stunting, urai Pj Bupati Konawe.

Lanjut Stanly, kalau Inflasi ini berdasarkan hasil analisa kita ini bisa menjadi triger atau pemicu, yaitu bisa menjadi pemicu terjadinya pengangguran, kemiskinan extrim. Kenapa bisa menjadi pemicu, bila terjadi inflasi tinggi atau Hig inflasi daya beli masyarakat menjadi lemah, bahkan kalau sampai terjadi extriam apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat tidak bisa terpenuhi, ini salah satu indikator terhadap kemiskinan extrim,

Di Kesehatan juga akan berdampak, seharusnya dia mendapat asupan makan yang bergizi baik itu Balita, Dewasa, ibu hamil kan mengalami penurunan atau dekradasi dalam rangka kebutuhan gizi. Nah kalau ini sampai terjadi, ini kan infeksnya itu akan berdampak secara efek domino. Pertama pengangguran itu pasti terjadi, kemiskinan terjadi dan angka stunting itu pasti terjadi, jadi kita harus melihat dulu pemicunya.

Dari keseluruhan 10 program strategis yang kami sampaikan, dari sisi penilaian dari panelis yang menjadi tim yang mengoreksi dari kinerja kami sebagai Pj Bupati Konawe selama 3 bulan pertama, itu memberikan nilai yang sangat baik kepada Kabupaten Konawe terkait pelaksanaan 10 program strategis dan 3 kewenangan pejabat Bupati sebagai pejabat administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Tutup Pj Bupati Konawe Stanley. (Red SI)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY